Pameran Tunggal Karya Bambang Trisunu bertajuk Jagad Leuit

Pengunjung mengamati salah satu karya instalasi dalam pameran tunggal karya Bambang Trisunu berjudul Jagad Leuit di Leuwigoeng, Cikalapa 2, Kampung Tanggulan Dago Pojok, Bandung, Sabtu (5/1/2019).

Pengunjung mengamati salah satu karya instalasi dalam pameran tunggal karya Bambang Trisunu berjudul Jagad Leuit di Leuwigoeng, Cikalapa 2, Kampung Tanggulan Dago Pojok, Bandung, Sabtu (5/1/2019). Dalam pamerannya, Bambang Trisunu atau biasa disapa Bebe menggunakan objek temuan dan imaji-imaji populer untuk menggambarkan nilai-nilai tradisi yang adiluhung sehingga menghasilkan rupa yang khas. Di bagian luar Bebe mengangkat beberapa budaya yang tengah menuju kepunahan. Seperti permainan anak yang digantikan dengan mainan plastik, dan di bagian dalam Lily Leuit, Bebe menampilkan interpretasinya atas sedulur papat atau empat unsur alam (air, udara, api, dan tanah) yang merupakan bagian dari jagad alit setiap manusia. (Irfan Al-Faritsi/Ayobandung.com)

Pengunjung mengamati salah satu karya instalasi dalam pameran tunggal karya Bambang Trisunu berjudul Jagad Leuit di Leuwigoeng, Cikalapa 2, Kampung Tanggulan Dago Pojok, Bandung, Sabtu (5/1/2019). Dalam pamerannya, Bambang Trisunu atau biasa disapa Bebe menggunakan objek temuan dan imaji-imaji populer untuk menggambarkan nilai-nilai tradisi yang adiluhung sehingga menghasilkan rupa yang khas. Di bagian luar Bebe mengangkat beberapa budaya yang tengah menuju kepunahan. Seperti permainan anak yang digantikan dengan mainan plastik, dan di bagian dalam Lily Leuit, Bebe menampilkan interpretasinya atas sedulur papat atau empat unsur alam (air, udara, api, dan tanah) yang merupakan bagian dari jagad alit setiap manusia. (Irfan Al-Faritsi/Ayobandung.com)

Pengunjung mengamati salah satu karya instalasi dalam pameran tunggal karya Bambang Trisunu berjudul Jagad Leuit di Leuwigoeng, Cikalapa 2, Kampung Tanggulan Dago Pojok, Bandung, Sabtu (5/1/2019). Dalam pamerannya, Bambang Trisunu atau biasa disapa Bebe menggunakan objek temuan dan imaji-imaji populer untuk menggambarkan nilai-nilai tradisi yang adiluhung sehingga menghasilkan rupa yang khas. Di bagian luar Bebe mengangkat beberapa budaya yang tengah menuju kepunahan. Seperti permainan anak yang digantikan dengan mainan plastik, dan di bagian dalam Lily Leuit, Bebe menampilkan interpretasinya atas sedulur papat atau empat unsur alam (air, udara, api, dan tanah) yang merupakan bagian dari jagad alit setiap manusia. (Irfan Al-Faritsi/Ayobandung.com)

Pengunjung mengamati salah satu karya instalasi dalam pameran tunggal karya Bambang Trisunu berjudul Jagad Leuit di Leuwigoeng, Cikalapa 2, Kampung Tanggulan Dago Pojok, Bandung, Sabtu (5/1/2019). Dalam pamerannya, Bambang Trisunu atau biasa disapa Bebe menggunakan objek temuan dan imaji-imaji populer untuk menggambarkan nilai-nilai tradisi yang adiluhung sehingga menghasilkan rupa yang khas. Di bagian luar Bebe mengangkat beberapa budaya yang tengah menuju kepunahan. Seperti permainan anak yang digantikan dengan mainan plastik, dan di bagian dalam Lily Leuit, Bebe menampilkan interpretasinya atas sedulur papat atau empat unsur alam (air, udara, api, dan tanah) yang merupakan bagian dari jagad alit setiap manusia. (Irfan Al-Faritsi/Ayobandung.com)

Pengunjung mengamati salah satu karya instalasi dalam pameran tunggal karya Bambang Trisunu berjudul Jagad Leuit di Leuwigoeng, Cikalapa 2, Kampung Tanggulan Dago Pojok, Bandung, Sabtu (5/1/2019). Dalam pamerannya, Bambang Trisunu atau biasa disapa Bebe menggunakan objek temuan dan imaji-imaji populer untuk menggambarkan nilai-nilai tradisi yang adiluhung sehingga menghasilkan rupa yang khas. Di bagian luar Bebe mengangkat beberapa budaya yang tengah menuju kepunahan. Seperti permainan anak yang digantikan dengan mainan plastik, dan di bagian dalam Lily Leuit, Bebe menampilkan interpretasinya atas sedulur papat atau empat unsur alam (air, udara, api, dan tanah) yang merupakan bagian dari jagad alit setiap manusia. (Irfan Al-Faritsi/Ayobandung.com)