MANGKUBUMI, AYOBANDUNG.COM — Mengisi waktu ngabuburit, menunggu berbuka puasa, bagi sebagian orang dimanfaatkan dengan jalan-jalan sambil berburu jajanan takjil. Baik anak-anak hingga orang dewasa, sama-sama suka melakukannya.
Namun, berbeda dengan anak-anak di Kampung Babakan Kupa, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Mereka menunggu berbuka puasa atau ngabuburit sambil bertadarus dan belajar ilmu tajwid di Masjid Pondok Pesantren Al-Munawwar Ad-Dimyathi.
Sehabis salat asar, anak-anak dari usia taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas (SMA), mulai berdatangan ke masjid untuk melaksanakan tadarusan.
Pengasuh ponpes Al-Munawwar Ad-Dimyathi, Iil Ahmad Hilmi mengatakan, kegiatan tadarusan di ponpes itu sudah berlangsung sejak tahun 1990-an.
"Jadi anak-anak di lingkungan pesantren, bahkan ada yang dari luar kampung juga, ikut tadarusan di masjid," ujar Kang Iil, Minggu, 18 April 2021.
Menurutnya, dalam kegiatan tadarusan tersebut, selain ngabuburit, juga sekaligus belajar membaca Al-Qur'an dengan ilmu tajwidnya, mulai dari mahorijul huruf hingga hukum-hukum bacaannya.
"Alhamdulillah, anak-anak selalu bersemangat tadarusan ketimbang ngabuburit jalan-jalan ke luar," ucapnya.
Ia menuturkan, selain tadarusan, kegiatan selama bulan Ramadan juga diisi dengan pengajian kuliah subuh di madrasah.
"Mudah-mudahan ini menjadi kegiatan yang bisa mendidik anak-anak menjadi penerus yang saleh dan salehah," harapnya.
Kang Iil menambahkan, untuk takjil anak-anak yang tadarusan, pihaknya menyediakan makanan seadanya. Mereka berbuka dengan kurma, minuman manis, dan air teh hangat.
"Alhamdulillah ada saja warga yang mengirim makanan untuk takjil anak-anak di masjid, sehingga bisa buka bersama," kata dia. [*]