KAI Daop 2 Bandung Rugi 1,75 Triliun selama Pandemi

PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Erwin menyebut, pandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi perusahaan yang di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu. (Ayobandung.com/Gelar Aldi S)
BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Erwin menyebut, pandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi perusahaan yang di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
Ia mengatakan, tak hanya mengalami penurunan jumlah penumpang yang sangat tajam, penghasilan dari PT KAI Daop 2 Bandung juga mengalami kerugian yang drastis.
"Kerugian corporate selama pandemi mencapai Rp 1,75 triliun," ujar Erwin saat menjadi narasumber di Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB), di Kafe Hoy, Kamis, 7 April 2021.
Penghasilan PT KAI mulai meningkat ketika memasuki 2021 dibanding 2020. Per Maret 2021 saja, pendapatan PT KAI sebesar RP 322 juta per harinya. Memasuki April 2021 ini makin meningkat lagi menjadi Rp 600 juta per hari.
Meski mengalami kenaikan pada April 2021, ia tetap menyebut angka tersebut masih kalah dengan pendapatan PT KAI ketika dalam kondisi normal.
ayo baca
"Rata-rata kondisi normal kita Rp 2,5 miliar per hari," ucap dia.
Salah satu penggenjot pendapatan PT KAI untuk saat ini adalah GeNose C-19. Erwin menyebut, pengguna GeNose C-19 tercatat mengalami kenaikan yang signifikan.
Kenaikan itu terlihat dari pengguna GeNose C-19 di bulan Januari 2021 mencapai 300 orang, naik menjadi 500 pengguna di bulan Februari dan makin meningkat ketika di bulan Maret dengan 1.000 pengguna.
"Di awal April ini saja sudah hampir 1.500-san," tutup Erwin.