Dorong SDM Unggul, IMA Bandung Rangkul 12 Perusahaan Swasta

IMA Chapter Bandung kerjasama dengan Perusahaan Swasta. (Istimewa)
BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Bandung menjalin kerjasama program pemagangan dengan 12 perusahaan swasta, Selasa 6 April 2021. Kerjasama ini, bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya mahasiswa agar tangguh dalam dunia kerja.
Presiden IMA Chapter Bandung, Lina Aulina mengatakan program pemagangan ini merupakan satu dari empat visi dan misi yang ada di IMA, yakni bidang academic relation. Bidang ini berkaitan dengan akademisi khususnya perguruan tinggi atau mahasiswa.
Menurutnya, melalui program pemagangan ini akan memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak, baik perusahaan swasta dan perguruan tinggi. Sehingga hambatan yang kerap ditemui oleh perguruan tinggi terkait susahnya menjalin kolaborasi dengan pihak swasta bisa teratasi.
"Pertama, membantu mereka (perguruan tinggi) mencari untuk mencari tempat magang. Kedua, tentunya memberikan pengalaman kepada mahasiswa ditempa lebih kuat mentalnya di ranah dunia kerja," katanya, Selasa 6 April 2021.
Lina menjelaskan, untuk mahasiswa yang mengikuti program ini akan diarahkan di bidang ilmu pemasaran atau marketing. Hal ini sesuai dengan fokus utama IMA di bidang tersebut.
Ditambahakannya, melalui ini pula IMA mendukung pemerintah dalam mewujudkan program Kampus Merdeka. Harapannya, selama 3-6 bulan mahasiswa menjalani program magang ini, mereka juga dapat mengaplikasikan teori yang sudah dipelajari, serta mendapatkan pelajaran yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan.
"Kami (IMA) bisa berkontribusi untuk menciptakan SDM yang unggul dimana mahasiswa nantinya menjadi lulusan yang berkualitas dan paham betul kompetensinya secara hard skill dan soft skillnya," kata Lina.
"Ini juga akan berkontribusi kepada internal IMA bisa menambah value atau nilai. IMA juga konsen terhadap dunia pendidikan," tambahnya.
Lina menyebutkan, pada hari ini pihaknya melakukan kerjasama dengan 12 perusahaan sehingga totalnya menjadi 32 perusahaaan yang telah dirangkul. Dari angka tersebut, sebagian besar merupakan Astra Group Bandung yang membawahi 20 cabang Astra di Kota Bandung.
Kerjasama serupa juga dilakukan dengan pihak pemerintahan melalui dinas-dinas juga BUMN dan BUMD.
"Kerjasama akan terus kita lakukan agar semakin banyak mitra yang bisa ikut bergabung dalam program pemagangan," ucapnya.
Sementara itu, untuk kerjasama dengan perguruan tinggi disebutkan Lina, sudah ada 13 yang mulai dijajaki.
"Insyallah kami akan MoU dengan beberapa perguruan tinggi. Namun yang pernah brain storming sudah 13 perguruan tinggi di Kota Bandung," jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Korwil Astra Grup Bandung, Dede Julianto mengatakan pihaknya mendukung program pemagangan dari IMA Bandung karena cukup sulit mendapatkan tenaga terampil yang dibutuhkan perusahaan. Hal ini karena ada jarak kuakitas antara tenaga muda yang direkrut dengan kebutuhan perusahaan.
"Saat proses rekrut selalu ada jarak antara yang muda dengan yang perusahaan inginkan. Dari 100 orang yang melamar hanya 5-10 yang diterima. Susah sekali mencari karyawan," katanya.
Melihat kondisi tersebut, dirinya mengusulkan adanya program penayangan sejak dini seperti yang dilakukan di luar negeri. Hal ini dinilai sangat penting untuk mengetahui jalan dan minat calon pekerja.
"Di luar negeri, ada yang magang sejak kelas 3 SMP atau kelas 1 SMA. Apalagi ilmu sales itu ngga ada sekolahnya, harus dipelajari langsung di lapangan," katanya.
Pembina IMA Bandung Januar P Ruswita mengapresiasi kerjasama IMA Bandung dengan banyak perusahaan di Jabar karena akan menghasilkan banyak manfaat.
Menurutnya, program pemagangan mahasiswa sangat penting sebagai ajang praktik dari ilmu yang sudah dipelajari di kampus.
"Ada hal-hal yang tidak dipelajari di kampus, salah satunya ilmu sales," katanya.
Dia berharap program pemagangan ini akan menghasilkan tenaga marketing yang dibutuhkan perusahaan serta dapat terus mengikuti perkembangan teknologi.
"Tenaga marketing yang dibutuhkan harus bisa mengikuti perkembangan digital," katanya.