Dituding Menyekap Petinggi Kampus, Aliansi Mahasiswa STIE: Buktikan dengan Mediasi

Mahasiswa membantah adanya penyekapan saat aksi 13 Desember 2020. (Istimewa)
CIBEUNYING KIDUL, AYOBANDUNG.COM -- 20 mahasiswa STIE INABA membantah tuduhan soal penyekapan terhadap ketua yayasan kampus pada saat aliansi mahasiswa menggelar demo untuk menuntut transparansi biaya kuliah. Informasi mengenai adanya penyekapan itu disampaikan oleh pihak STIE INABA kepada LLDIKTI Wilayah IV.
"Yang kami dapatkan informasi dari pihak kampus, kalau masalah demo biasa itu tidak ada masalah. Yang jadi masalah itu kalau sudah melanggar kode etik dengan menyandera pimpinan perguruan tinggi sampai jam 12 malam. Maka dijatuhkanlah sanksi skorsing. Kami dapat infonya seperti itu," ujar Sub Koordinator Akademik LL Dikti Wilayah IV Agus Supriatna, Senin (5/4/2021).
Sebelumnya, LLDIKTI Wilayah IV sudah dihubungi oleh pihak mahasiswa terkait dengan skorsing sepihak yang dilakukan oleh pihak kampus. Namun, saat LLDIKTI mengundang petinggi kampus STIE INABA untuk hadir di agenda mediasi pada tanggal 1 Maret 2021, pihak kampus tidak hadir.
Di sisi lain, para mahasiswa yang pada tahapan saat ini sekadar ingin tahu alasan spesifik yang membuat mereka diskors, membantah soal penyanderaan itu. Menurut mahasiswa yang bersangkutan, dalam SK skorsing pun tidak ada poin yang membahas soal itu.
ayo baca
Peserta aksi mengklaim bahwa mereka telah mengakhiri aksi pada tanggal 13 Desember sejak pukul 19.30 WIB. Muhammad Ari, salah satu mahasiswa yang diskors, justru menyaksikan seorang dosen yang keluar dari kampus dengan menggunakan mobil sekitar pukul 19.00 WIB pada saat aksi berlangsung.
"Perihal penyekapan bisa pula kami paparkan karena ketua STIE Inaba tidak pernah berupaya keluar dari kampus pada hari itu. Beliau keluar pada pukul 01.30 malam. Itupun kami tidak pernah menghalang-halangi," ujar Ari.
Setelah mengetahui alasan skorsing yang disampaikan pihak kampus kepada LLDIKTI, Ari dkk pun menantang kampus untuk mengadukan fakta lewat mediasi.
"Kalau soal penyekapan itu, mengapa mereka tidak pernah membicarakan itu bersama-sama. Buktikan dengan mediasi," tegas Ari.