Penjual Tanaman Hias Parongpong Kebanjiran Untung, Keladi Paling Dicari

Tanaman hias yang banyak diburu di masa pandemi. (Ayobandung.com/Taupik Saepuloh/magang)
PARONGPONG, AYOBANDUNG.COM -- Pandemi membawa berkah tersendiri bagi pengusaha tanaman hias. Di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, misalnya, kenaikan penjualan tanaman hias bisa sampai 50%.
“Justru semenjak ada Corona, kalau ke bunga alhamdulillah orang-orang pada di rumah. Jadi pada membeli dan merawat bunga,” ujar Naning salah satu pemilik kios bunga di Parongpong yang ditemui Ayobandung.com, Senin (8/3/2021).
Ia mengatakan, saat ini tanaman hias sudah seperti komoditas seperti bahan pangan. Setiap hari ada saja pembeli yang datang dan semakin membludak saat akhir pekan. Kebanyakan dari mereka berasal dari luar daerah.
“Kalau hari Sabtu-Minggu kebanyakan pembeli dari luar kota, biasanya dari Jakarta gitu sih sengaja ke sini. Ya di musim seperti ini malah banyak pengunjungnya,” tambahnya.
ayo baca
Pada awal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kata Naning, ia mengalami penurunan omzet sekitar Rp200.000 sampai Rp300.000. Namun, saat ini omzet yang diterimanya 50% lebih tinggi dari biasanya.
“Kalau sekarang Rp500.000 sampai Rp1 juta juga dapet per hari juga sampai, dalam seminggu dapat menjual sekitar 50 pot,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, bunga mawar merupakan varietas yang dicari setiap harinya. Sementara tanaman Suyok menjadi tanaman yang paling murah sebesar Rp10.000 per tangkainya.
“Kalau yang paling mahal sejenis yang lagi ramai yaitu Keladi, Janda Bolong sekitar Rp100.000 sampai Rp500.000 per pot, itupun kalau yang biasa. Kalau janda bolong yang jenis Varigata itu dijualnya per daun,” ujarnya. (Taupik Saepuloh)