Cerita Silat Kho Ping Hoo dan Harta Karun Buku Langka di Taman Bacaan Hendra

Pemilik Taman Bacaan Hendra generasi kedua, Atie Hendra (51). (Ayobandung.com/Nur Khansa)
BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM -- Wangi tumpukan buku tua menyeruak begitu Ayobandung.com melangkahkan kaki ke ruangan utama Taman Bacaan Hendra, Senin (8/3/2021). Taman bacaan yang terletak di Jalan Sabang Nomor 28 tersebut merupakan yang tertua di Kota Bandung, yang masih bertahan hingga saat ini.
Terdapat sejumlah rak yang memajang hingga 70 ribu koleksi buku di ruangan tersebut. Setiap rak dilabeli masing-masing penulis buku. Mulai dari penulis lokal hingga mancanegara.
Memasuki ruangan tersebut seolah seperti menapaki mesin waktu; banyak di antara buku dan majalah yang ada merupakan terbitan lawas. Beberapa di antaranya bahkan disebut telah sulit ditemukan di tempat-tempat lain.
"Kita percaya diri mengatakan kalau koleksi kita cukup berbeda, karena ada koleksi buku-buku lama yang tidak semua orang bisa mendapatkannya," ungkap generasi kedua pemilik Taman Bacaan Hendra, Atie Hendra (51).
Dia menyebut koleksi komik asal Belgia, Lucky Luke yang bercerita soal kehidupan koboi di Amerika. Taman bacaannya memiliki serial komik tersebut secara lengkap. Terdapat pula setumpuk komik serupa seperti serial Papa Nick & Barbe Noire, atau novel anak-anak yang banyak digemari sejak lama seperti serial Lima Sekawan.
"70 ribu buku yang ada di sini, itu hanya yang sudah ter-input. Sebenarnya jauh lebih banyak, ada lebih dari 100 ribu buku di ruangan lain. Di lantai atas, sampai menumpuk juga di tangga-tangga rumah," ungkapnya.
Di antara tumpukan buku lokal maupun mancanegara di ruangan tersebut, terdapat satu sisi ruangan yang menarik perhatian. Mayoritas buku yang disimpan di rak tersebut berwarna putih, dengan judul-judul yang jarang ditemui di toko buku kekinian.
Pengunjung akan dapat menelusuri judul-judul buku tersebut berbunyi "Asmara Berdarah" , "Tangan Halilintar", "Pendekar Lembah Naga", "Kemelut Kerajaan Mancu", dan lain sebagainya. Masing-masing judul dimiliki dalam satu seri lengkap yang terdiri dari puluhan volume.
Usut punya usut, tumpukan buku tersebut merupakan cerita fiksi silat dari pengarang legendaris Kho Ping Hoo atau Asmaraman Sukowati, pria kelahiran Jawa Tengah yang banyak dikenal melalui karya fiksi silatnya. Kho Ping Hoo banyak menulis cerita silat (cersil) berlatar Tionghoa di Indonesia.
Koleksi cersil karya Kho Ping Hoo merupakan salah satu andalan Taman Bacaan Hendra. Katalog buku Kho Ping Hoo memiliki indeksnya tersendiri yang digantung di bagian depan rak.
Pegawai Taman Bacaan Hendra, Iding Hidayat menerangkan judul-judul cersil yang dimiliki perpustakaan tersebut. Tak hanya Kho Ping Hoo, terdapat pula pengarang lainnya yang karyanya dipajang di sana.
Sedikitnya ada 50 judul buku bertemakan silat yang ditulis oleh berbagai pengarang. Hal itu belum termasuk ratusan buku cersil lainnya yang ditulis oleh Kho Ping Hoo serta nama-nama seperti Herman Pratikto.
"Kalau penulis (cersil) yang kita punya lebih dari 10 judul, ada daftarnya sendiri," ungkap Iding.