Membuang Kucing Liar ke Pasar, Bukan Solusi!

Salah satu anggota Komunitas ITB Street Feeding memberi makan kucing liar di sekitar kampus ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Kamis (1/10/2020). Kegiatan yang diinisiasi mahasiswa ITB tersebut bertujuan menyelamatkan kucing liar yang kelaparan di sekitar wilayah tersebut. (Ayobandung.com/Kavin Faza)
AYOBANDUNG.COM- Sering melihat kucing berkeliaran di pasar? Jangan heran, karena sampai saat ini pasar masih dijadikan tempat pembuangan favorit oleh orang yang tidak mampu merawat kucing. Padahal, pasar bukan solusi yang tepat.
Pasar memang terlihat banyak menyimpan segudang makanan untuk kucing. Di sana ada puluhan pedagang ikan. Ada pedagang daging sapi dan ayam. Tapi apakah mereka kerap menyisihkan sebagian dagangannya untuk kucing?
“Yang kerap membuang dagangan yang tidak terpakai hanya pedagang sayuran, tapi itu kan tidak bisa dimakan kucing,” ujar Abu Cetta, Ketua Yayasan Rumah Kucing.
Karena kelaparan, kucing-kucing itu kemudian hanya memakan makanan yang bisa mereka temukan. Salah satunya tikus.
Padahal menurut Abu, tikus bukan makanan paling tepat untuk kucing. Apalagi, tikus hewan yang hidupnya lebih jorok dari kucing. Berbagai macam sumber penyakit bersarang di tubuh hewan yang hobi berkeliaran di got itu. Akibat memakan tikus, penyakit pun berpindah ke kucing-kucing liar.
“Banyak kucing yang terkena penyakit cacing, salah satu penyebabnya karena mereka mengonsumsi tikus,” ungkap Abu kepada ayobandung.
ayo baca
Sejak membuka rumah singgah untuk kucing liar pada April 2015 lalu, Abu melihat banyak kucing-kucing yang berkeliaran di pasar dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Tubuhnya kurus. Belum lagi jamur bersarang di setiap inci kulitnya, merontokkan bulu-bulunya. Ada juga kucing yang kondisi matanya terluka akibat penyakit Feline chlamydiosis (Chlamydophila).
Sebagai pecinta kucing, Abu menyayangkan hal tersebut. Dia berharap, tidak ada lagi kucing yang dibuang di pasar.
Sejak dia membuka rumah singgah untuk para kucing liar, Abu dan temannya sudah menyelamatkan puluhan kucing liar yang membutuhkan pertolongan. Mayoritas, mereka adalah kucing-kucing yang berkeliaran di pasar-pasar. Tetapi, beberapa kucing mereka selamatkan secara situasional.
Bukan hanya mendirikan rumah singgah untuk para kucing yang membutuhkan pertolongan dan perawatan, Abu juga menyediakan kotak makanan dan minuman di depan pintu Rumah Kucing. Kotak itu selalu terisi setiap hari.
ayo baca
“Kucing-kucing di sekitar sini sudah pada tahu jam makannya, setiap di isi mereka langsung datang. Kadang ada yang nunggu di sini sambil tidur-tiduran,” pungkas Abu.(mega)