Proyek Tol Cisumdawu Diduga Perparah Banjir di Jalan Jatinangor

Foto di depan SPBU Jatinangor setelah banjir, Jumat (5/3/2021). Tampak berserakan kerikil dan lumpur kering di samping jalan. (Ayobandung.com/Aris Abdulsalam)
JATINANGOR, AYOBANDUNG.COM—Sekitar pukul 13.30, Kamis (4/3/2021) hujan deras mulai mengguyur Kecamatan Jatinangor, Sumedang. Tak lama kemudian, banjir pun terjadi di beberapa titik kecamatan itu.
Salah satu titik banjir yang paling tersorot jalanan dekat Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, tepatnya di seberang SPBU Jatinangor dan Hotel Puri Khatulistiwa. Motor dan mobil tidak dapat leluasa melewati jalanan ini, karena tingginya genangan air.
Beberapa video banjir dari lokasi ini pun sempat viral di media sosial, seperti diunggah oleh akun Instagram @infojatinangor.
Ketika AyoBandung.com memantau lokasi tersebut, Jumat (5/3/2021), sisa-sisa banjir masih tampak jelas. Lumpur kering dan kerikil bertebaran di samping jalan, di seberang SPBU Jatinangor.
Dua Kesan Berbeda dari Warga
Sebagaimana diketahui, lokasi banjir di depan SPBU Jatinangor (Desa Cibeusi) berjarak cukup dekat dari proyek pembangunan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi 1 yang meliputi Kiara Payung, Jatinangor.
Diduga banjir tersebut terjadi akibat beberapa wilayah resapan air tidak mampu menahan air sehingga langsung meluber ke jalan raya.
Seorang penjaga warung kopi sekaligus warga setempat, mengungkapkanarea tersebut memang sudah menjadi langganan genangan air, bahkan sebelum adanya proyek pembangunan tol Cisumdawu.
"Memang sering begitu," ungkapnya yang meminta identitasnya disembunyikan kepada AyoBandung.com, Jumat (5/3/2021).
Menurutnya, genangan air di depan SPBU Jatinangor/Hotel Puri Katulistiwa memang sudah biasa terjadi setiap hujan deras. Adapun curah hujan pada Kamis (4/3/2021) memang lebih deras dari biasanya, sehingga dia memaklumi terjadinya banjir.
ayo baca
"Karena sudah sering terjadi setiap hujan deras," ujarnya.
Sedangkan seorang penjaga parkiran di dekat SPBU Jatinangor mengungkapkan hal berbeda. Meskipun dia juga menyebut jalan besar di lokasi itu sering memunculkan genangan air saat hujan deras, tetapi baru kali ini terjadi banjir cukup parah yang menghambat lalu lintas.
Diduga proyek tol Cisumdawu di wilayah Kiarapayung memperparah banjir di jalan tersebut.
"Biasanya memang ada genangan, tapi baru sekarang separah ini," kata pria yang menolak disebutkan namanya.
Penjelasan dari BMKG
Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer laut tingkat regional terkini, terpantau adanya perlambatan massa udara (konvergensi) di sebagian besar wilayah Jawa Barat dan belokan angin (shearline) di Jawa Barat bagian barat.
Selain pengaruh monsun Asia di wilayah Jawa Barat masih kuat, berdampak pada masih kuatnya aktivitas konvektif di pesisir Utara hingga Timur Laut, dan Tenggara Jawa Barat yang dapat merambat ke wilayah Tengah Jawa Barat, terpantau juga terdapat pusat tekanan rendah di utara Australia.
Pada bulan Maret 2021 ini masih dalam periode musim hujan sehingga masih berpotensi hujan intensitas ringan hingga lebat terutama di wilayah Jawa Barat bagian timur. Kemudian pada bulan April sampai Mei akan memasuki di awal musim kemarau.
"Jumlah curah hujan pada hari Kamis, 4 Maret 2021, di Pos hujan Cileunyi 47,5 milimeter," dipaparkan prakirawan BMKG Bandung, Yuni Yulianti, kepada AyoBandung.com, Jumat (5/4/2021).
Adapun jumlah curah hujan 47,5 milimeter di Pos Hujan Cileunyi, kecamatan di Kabupaten Bandung yang berbatasan dengan Kecamatan Jatinangor, Sumedang, pada Kamis (4/3/2021), belum termasuk kategori curah hujan berintensitas tinggi. "Intensitas sedang," ujarnya.
ayo baca