SUMUR BANDUNG, AYOBANDUNG.COM -- Tak dapat dipungkiri lagi, pandemi yang terjadi telah berdampak pada aktivitas sektor pariwisata, Tak terkecuali Saung Angklung Udjo, salah satu Wahana Wisata edukasi di Jawa Barat. 

Pembatasan kegiatan masyarakat dan penerapan protokol kesehatan, telah hampir mengancam keberlangsungan usaha Saung Angklung Udjo. Sepinya pengunjung menyebabkan Saung Angklung Udjo melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 90% karyawannya.

Menyikapi kondisi ini, Bank Indonesia Jawa Barat berupaya membantu dengan senantiasa mengikutsertakan para pelaku seni, tokoh kreatif di wilayah Jawa Barat dalam setiap event yang diselenggarakan. Upaya ini sebagai bentuk kepedulian dan dukungan Bank Indonesia Jawa Barat terhadap sektor pariwisata, termasuk kepada para pekerja seni yang merupakan komponen penting di dalamnya. Salah satunya adalah Saung Angklung Udjo, yang merupakan salah satu aset budaya tidak hanya di Jawa Barat, tapi juga nasional. 

Penampilan apik Saung Angklung Udjo telah berhasil memukau dan memeriahkan rangkaian acara Opening Ceremony Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 Seri 1 – Road to Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) 2021 yang digelar di Savoy Homann, Rabu (3/3). Lantunan lagu penyemangat dalam iringan angklung dan arumba yang dibawakan Saung Angklung Udjo juga semakin memberikan makna pada acara yang diselenggaran sebagai dukungan Bank Indonesia Jawa Barat terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata #Di Indonesia Aja (BWI) itu.

"Kehadiran Saung Angklung Udjo dalam acara KKI 2021 Seri 1 – Road to KKJ 2021 dan berbagai event yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Jawa Barat lainnya merupakan upaya kontribusi Bank Indonesia Jawa Barat dalam melestarikan dan menyelamatkan aset budaya yang sekaligus menjadi motor pertumbuhan ekonomi Jawa Barat," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto.

Hal ini, lanjut Herawanto, selaras dengan rekomendasi ketiga pemulihan ekonomi Jawa Barat, yaitu upaya memperkuat sisi supply, dengan mendorong kinerja berbagai sektor ekonomi, khususnya sektor ekonomi utama Jawa Barat, menghidupkan pariwisata secara terukur, menjaga kelancaran investasi dan membangkitkan UMKM. 

"Melalui upaya dukungan terhadap para pelaku seni ini diharapkan mampu turut mendorong sisi demand melalui adanya aliran pendapatan bagi kelompok pengusaha, manajemen & pekerja, yang sekaligus menjadi kunci utama ke-4 pemulihan ekonomi Jawa Barat," ungkap Herawanto.

Ke depan, Herawnto berharap, Bank Indonesia Jawa Barat melalui sinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait, terus konsisten mendukung pelestarian dan pengembangan sektor kreatif Jawa Barat, baik pariwisata maupun UMKM. 

"Mari kita dukung upaya percepatan pemulihan ekonomi dengan mendukung Gernas BBI dan BWI melalui pembelian produk UMKM dan berwisata di dalam negeri, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujar Herawanto.

Sementara itu, Sales and Marketing Manager Saung Angklung Udjo, Opik T. Maulana menyampaikan terima kasih atas kepedulian Bank Indonesia Jawa Barat yang telah secara konsisten memberikan dukungan kepada Saung Angklung Udjo sebagai mitra dalam penyelenggaraan event-event besar. 

"Dukungan ini sangat membantu keberlangsungan kreatifitas pelaku seni di Saung Angklung Udjo, khususnya di masa pandemi," kata Opik.

Opik menambahkan, melalui dukungan yang diberikan Bank Indonesia Jawa Barat, pemerintah dan beberapa lembaga, saat ini ada sekitar 500 orang pemain dan 120 orang pegawai Saung Angklung Udjo masih semangat, optimis, dan yakin akan dapat melalui masa yang sulit ini. 

“Kami tetap kreatif, berinovasi, dan berkegiatan di tengah keterbatasan yang ada," tegas Opik.

Selain melalui event KKI dan KKJ 2021, Bank Indonesia Jawa Barat juga mendukung West Java Calendar of Event (WJCoE) 2021 yang diinisaisi oleh Pemprov Jawa Barat, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Melalui rangkaian WJCoE 2021 yang mengusung tema “Smiling West Java” Pemprov Jawa Barat telah menyiapkan 352 event pariwisata, kebudayaan dan ekonomi kreatif, terseleksi dari 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat.