Perajin Peti Mati di Surabaya Sepi, Sisi Lain Penurunan Angka Covid-19

Ilustrasi peti mati. (Pixabay/Carolyn Booth)
SUKOLILO, AYOBANDUNG.COM — Penurunan jumlah angka positif Covid-19 di Jatim, terkhusus Surabaya, disambut bahagia oleh masyarakat dan sejumlah pihak. Namun, tidak halnya dengan pengrajin mebel di kota pahlawan ini. Ada perasaan yang campur aduk dialami oleh para pembuat peti mati.
Pasalnya, peti mati jenazah Covid-19 pesanan Rumah Sakit Karang Menjangan dan perorangan tampak sepi. Bahkan, gudang penyimpanan peti mati itu sudah jarang terisi dan ada bahan baku yang menumpuk, yang biasanya kerap digunakan sebagai peti mati.
Biasanya saat hujan, Sutrisno kelabakan. Benar saja, genangan air memenuhi ubin yang ruangan workshop dan gudang, tempat penyimpanan kayu maupun multiplek tersebut. Namun, tidak untuk saat ini. Sebab, beberapa ruangan itu terlihat lengang dengan bahan baku peti.
Sutrisno menjelaskan, dalam sebulan terakhir pesanan peti mati jenazah Covid-19 kian menurun. Padahal, beberapa waktu lalu, ketika melakukan sesi wawancara dengan AyoSurabaya.com, ia mengaku kebanjiran order. Setidaknya, 30 hingga 35 peti mati kerap dirancang sesuai orderan pelanggan. Terutama, saat bulan November sampai Januari 2021.
Untuk dapat merampungkan puluhan orderan itu, Sutrisno menambah pekerja, yakni sekitar 10 orang untuk mengerjakan peti jenazah agar rampung sesuai tenggat waktu yang diberikan.
Kini, hal tersebut perlahan sirna. Menurutnya, dalam sepekan hanya memperoleh pesanan peti jenazah di kisaran belasan saja.
"Belakangan ini agak sepi. Kapan hari (pekan kemarin), kirim 12 unit per minggu ke Karang Menjangan (RSUD Dr.Soetomo)," beber pria berusia 45 tahun itu kepada AyoSurabaya.com, Jumat (26/2/2021).
ayo baca
Ketika jumlah orderan anjlok, Sutrisno mengaku hanya mempekerjakan 2 karyawan saja. Atas alasan ini, Sutrisno pun berharap tak ingin menggarap pesanan peti jenazah lagi.
Mengapa demikian?
"Sudah menurun banyak (jumlah pesanan peti), kalau bisa ya tidak usah (mengerjakan lagi). Karena, Corona (jumlah kasus positif) udah nggak ada," tutur pemilik UD Nizar Meuble ini.
Perlu diketahui, Sutrisno kerap menerima orderan peti jenazah beberapa bulan lalu. Menurut Sutrisno, rumah sakit RSUD Dr.Soetomo sering menjadi pelanggan tetapnya dan memesan langsung kepadanya. Saking ramainya orderan peti jenazah, Sutrisno mengaku papan nama bengkel mebel miliknya tersurat 'UD Nizar Meuble' tertutupi.
Awal mula memperoleh pesanan peti jenazah, Sutrisno tak pikir panjang dan mengamini. Sebab, orderan tersebut juga dianggapnya sebagai langkah sosial untuk membantu sesama.
ayo baca
Tetapi kini, kemungkinan besar ia lebih baik mulai berganti usaha. Sebab penurunan jumlah angka positif Covid-19 sejatinya ialah hal yang bagus untuk kemaslahatan bersama. [*]
artikel terkait

Kunjungan Wisata ke Ranca Upas Anjlok

Pemerintah Klaim PPKM Mikro Lebih Efektif Tangani Covid-19

Malam Pergantian Tahun Baru Imlek, Vihara Dharma Ramsi Ditutup

Keluarga Bawa Peti Jenazah Covid-19 Secara Mandiri

Heboh Jenazah Covid-19 Tertukar di Bogor, Keluarga Murka

Ini Dia 3 Calon Vaksin Covid-19 di Indonesia

Kisah Getir Petani Ciwidey di Tengah Covid-19

Gegara Video Hadi Pranoto, Anji Jadi Sorotan Netizen di Twitter