CILEUNYI, AYOBANDUNG.COM — Tiga anak kecil berusia lima tahunan tampak asyik bermain di sebuah bangunan semi permanen. Di dalam bangunan semi permanen tersebut bertumpuk panci setengah jadi yang oleh masyarakat sunda disebut langseng.

Suara musik melayu dari sebuah tape mengiringi tiga anak kecil yang tengah bermain tersebut. Suara benturan balok kayu dengan baja seolah menjadi ketukan musik melayu.

Kardi, kakek dari tiga anak kecil tersebut, sedang membuat panci di pabrik produksi miliknya.

"Sudah 20 tahun lebih saya membuat panci," ujar Kardi ketika ayobandung.com mendatangi pabrik produksi panci miliknya, Rabu (24/2/2021).

Dua puluh tahun yang dimaksudnya bukan dari mulai belajar membuat panci atau oleh warga sekitar disebut langseng, tetapi waktu puluhan tahun tersebut dimaksudkan sejak dia mulai memiliki pabrik sendiri.

Sebelum memiliki pabrik sendiri, sejak beranjak dewasa, Kardi telah belajar membuat panci dan perabotan dapur lainnya di pabrik milik kakaknya. Setelah mahir dan memiliki modal, dia kemudian membangun tempat produksi sendiri.

Kampung Cikalang Kaler, Desa Cileunyi Kulon Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, memang terkenal akan produksi perabotan rumah tangga, mulai dari loyang untuk kue, dan perabotan yang terbuat dari seng atau stainles lainnya. Panci menjadi barang yang sering dibuat oleh warga Kampung tersebut.

"Membuat panci ini sudah dilakukan turun temurun," ujarnya.

Bahkan Kardi seperti bingung ketika ditanya dia sudah menjadi generasi ke berapa sebagai tukang membuat panci. Pria paruh baya kelahiran 1970-an tersebut hanya menyebutkan ayah dan kakeknya juga merupakan pembuat kerajinan tangan tersebut.

"Tepatnya tidak tahu, ini usaha turun-temurun, seingat saya kakek juga pembuat panci yang diturunkan kepada bapak dan anak-anak bapak juga sama, termasuk saya," katanya.

Hingga kini, ratusan warga Kampung Cikalang Kaler menggantungkan hidupnya dari usaha pembuatan panci dan perabotan rumah tangga lainnya. [*]