52 Ustaz dan Ustazah Ponpes di Tasikmalaya Positif Covid-19

Santriwati klater pesantren di Cipedes menjalani isolasi di Hotel Crown Kota Tasikmalaya, Senin (16/2/2021). (Ayotasik.com/Heru Rukanda)
TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM -- Dari total kasus 380 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di klater pesantren Persis 67 Benda di wilayah Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, 52 orang di antaranya merupakan tenaga pengajar atau ustaz dan ustazah.
Hingga Selasa (26/2/2021) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya masih melakukan tracing atau pelacakan terhadap kontak erat.
"Untuk pengajar karena semuanya tidak dalam lingkungan ponpes, kami sedang mendata pengajar mana saja yang domisilinya di luar ponpes. Sekarang lagi tes oleh tim karena memang jumlahnya banyak," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Tasikmalaya Asep Hendra Hendriana, Selasa (16/2/2021).
Menurutnya, akan membutuhkan waktu cukup lama untuk melacak kontak erat di luar lingkungan pondok pesantren karena memang jumlah pengajarnya yang sangat banyak. Pihaknya sekarang masih fokus mentracing di lingkungan pesantren dengan mengambil foto KTP para pengajar
"Kita hanya tahu NIK-nya, alamatnya di pesantren, kalau domisilinya belum tahu. Saya pikir butuh waktu cukup lama untuk melalukan tracingnya. Kemarin kan pingin cepat ya gak bisa karena memang jumlahnya banyak. Kalau 10 atau 20 mungkin bisa cepat, tapi ini banyak sampai 50 lebih," ucapnya.
Asep menuturkan, para pengajar yang terkonfirmasi positif Covid-19 juga diikutikan untuk menjalani isolasi tersentralistik di Hotel Crown dan Gedung Rumah Sakit (RS) Tipe D Dewi Sartika. Pengajar yang ikut isolasi bersama para santri tersebut sebagai pembimbing kegiatan keagamaan di lokasi isolasi seperti mengaji dan berdoa bersama di kamarnya masing-masing.
"Kami sebelumnya menyarankan ada ustaz dan ustazah yang membersamai para santri di tempat isolasi. Ustaz ditempatkan bersama santri pria di Dewi Sartika dan ustazah di Hotel Crown," tuturnya.