Indonesia Catat Rekor Kematian Terbanyak Sejak Pandemi Covid-19
Tes Covid-19. (iStock)
JAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan penambahan sebanyak 11.948 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia, Rabu (27/1/2021). Penambahan hari ini menjadikan total akumulasi konfirmasi positif di Indonesia mencapai 1.024.298 kasus.
Sejak diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu, Indonesia genap mencatatkan rekor dengan total lebih dari satu juta kasus positif Covid-19 per 26 Januari 2021. Untuk rekor kasus tertinggi di Indonesia, terjadi pada 16 Januari yaitu sebanyak 14.224 kasus. Rekor tersebut dihasilkan dengan jumlah sampel 63.300
Penambahan hari ini menjadikan total sebanyak 164.113 kasus aktif dengan penambahan 587 kasus dari hari kemarin, lalu 831.330 total kasus sembuh dengan penambahan 10.974 kasus yang berhasil disembuhkan, serta 28.855 angka meninggal dunia dengan penambahan 387 kasus meninggal. Penambahan kasus meninggal hari ini merupakan yang tertinggi setelah rekor kematian pada 21 Januari lalu (346 kasus).
Berikut Ayojakarta rangkum kasus harian Covid-19 secara nasional selama sepekan belakang, yang bersumber dari covid19.go.id:
21 Januari: 11.703 kasus
22 Januari: 13.632 kasus
23 Januari: 11.788 kasus
24 Januari: 12.191 kasus
25 Januari: 9.994 kasus
26 Januari: 13.094 kasus
27 Januari: 11.948 kasus
Satgas Penanganan Covid-19 telah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan Pelaksaanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa - Bali periode 11 hingga 18 Januari 2021.
Monitoring dan evaluasi tersebut meliputi 73 kabupaten/kota, terdiri dari 46 wajib PPKM dan 23 kabupaten/kota inisiatif daerah. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyatakan hasil monitoring evaluasi inilah yang menjadi dasar perpanjangan PPKM yang akan dimulai pada 26 Januari hingga 8 Februari 2021.
Menutut dia, perpanjangan dirasakan perlu karena dampak dari kebijakan PPKM periode 11 - 25 Januari 2021, belum sepenuhnya memberi hasil maksimal.
Wiku menilai kebijakan PPKM sebagai bentuk intervensi pemerintah terhadap kasus Covid-19, membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan hasilnya. Sementara, dampak yang dihasilkan akibat adanya pemicu atas penularan kasus membutuhkan waktu yang lebih singkat.
"Sehingga, perlu adanya pelaksaanaan kebijakan ini secara sungguh-sungguh, untuk menghasilkan perubahan yang signifikan terhadap penanganan kasus Covid-19, berdasarkan seluruh indikator yang ada," ungkapnya memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Kamis (21/1/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
artikel terkait

Malam Pergantian Tahun Baru Imlek, Vihara Dharma Ramsi Ditutup

Keluarga Bawa Peti Jenazah Covid-19 Secara Mandiri

Heboh Jenazah Covid-19 Tertukar di Bogor, Keluarga Murka

Gegara Video Hadi Pranoto, Anji Jadi Sorotan Netizen di Twitter

Apakah Covid-19 Hanya Sekadar Konspirasi?

Ambulans Khusus Pasien Covid-19

5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berada di Pesawat Ketika Pande...

Jangan Turunkan Masker ke Bawah Dagu