Keluarga Bingung hingga Angkut Peti Sampai ke Liang Kubur di TPU Cikadut

Tak Ada Petugas Pikul, Keluarga Bingung Hingga Angkut Peti Sampai ke Liang Kubur. (Ayobandung.com/Fichri Hakiim)
MANDALAJATI, AYOBANDUNG.COM -- Keluarga jenazah yang terpapar Covid-19 harus memikul peti dari tempat parkir hingga liang kubur secara mandiri di Pemakaman Cikadut, Kota Bandung, Rabu (27/1/2021). Jarak yang ditempuh sekitar 400 meter dari tempat parkir hingga liang kubur.
Salah satu keluarga jenazah, Dede (60), mengaku kebingungan kenapa tidak ada yang memikul peti jenazah adiknya itu.
"Ambulan lama nunggu disana, alasannya gak ada orang untuk memikulnya. Kemudian, saya konfirmasi disini, memang orang yang mengangkat jenazah disini gak ada, makanya dari sana lama. Jadi akhirnya mau tidak mau keluarga harus turun tangan," ujar Dede saat ditemui di Pemakaman Covid-19, Cikadut, Kota Bandung.
Dede merasa tidak tahu menahu dengan apa yang terjadi. Ia pun merasa kebingungan karena harus memakamkan jenazah adiknya secara mandiri. Dede pun meminta bantuan kepada adik-adiknya untuk mengangkut peti jenazah tersebut.
"Tadinya juga saya bingung, masalahnya apa, saya engga punya APD nya, kedua saya kan ga biasa jadi harus bagaimana. Masalahnya kita ga biasa ya, itu adik adik saya semua yang bantu ngangkut peti," tuturnya.
Dede pun tidak mengetahui adanya aksi yang dilakukan oleh jasa pikul pemakaman Covid-19.
"Jelas kebingungan. Masalahnya kan kami tidak pengalaman gitu, umumnya kan kalau di rumah sakit sudah ada tim ya terus disini juga ada tim, ternyata pas disini istilahnya ada demo ya, aduh bagaimana ini, ada demo," ucapnya.
ayo baca
Ia berharap agar Pemerintah Kota Bandung dapat menyelesaikan masalah yang ada. Menurutnya, tidak ada indikasi pungli yang dilakukan oleh petugas di pemakaman.
"Harapan saya kepada pihak Pemkot tolong kepada pihak-pihak yang terkait, tolong dikonfirmasi jalan yang baik bagaimana caranya. Gak ada salahnya apalagi orang-orang disini kan saya perhatikan sifatnya gak ada pemaksaan, barusan disini welcome gak ada apa-apa," kata Dede.
Diberitakan sebelumnya, petugas jasa pikul jenazah Covid-19 di makam Cikadut merasa kecewa terhadap Pemerintah Kota Bandung, karena dianggap melakukan pungli.
"Kita selalu dikatakan Pungli, dikatakan pungli yang terlontar dari akunnya mang Oded juga ada kata-kata bahwa kita masih aja tega disaat-saat ada jenazah kita memanfaatkan, terus ada kata-kata kita itu berbisnis," ujar Koordinator Jasa Pikul Jenazah Covid-19 Pemakaman Cikadut Bandung, Fajar.
Fajar menuturkan, pihaknya tidak pernah melakukan pungli terhadap proses pemakaman jenazah Covid-19.
ayo baca
"Kalau setahu saya yang namanya Pungli itu seperti meminta uang tanpa pekerjaan itu pungli, namun kita kan disini keluar keringat kita bekerja kita mengeluarkan jasa, si ahli waris memberi mungkin memberi dengan rasa ikhlas mungkin itu tidak bisa disebut pungli," katanya.