NGAMPRAH, AYOBANDUNG.COM -- Warga Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), resah dengan beredarnya hoaks terkait Sesar Lembang. Pasalnya informasi yang tersebar melalui grup WhatsApp tersebut menyebutkan gempa akibat Sesar Lembang bakal terjadi pada 25 Januari pukul 19.00 sampai 27 Januari 2021 pukul 07.00 WIB.

Warga Kampung Cibatu Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB, Ananda Firdaus menuturkan, akibat hoaks tersebut orang tuanya memutuskan tidak tidur di kamar. Ibu dan Bapak Ananda memilih tidur di ruang tengah rumah sejak dua hari lalu.

"Ibu sama Bapak tidak tidur di kamar karena langit-langit kamar itu kan beton, ada lantai duanya. Jadi khawatir kalau ada gempa," kata pemuda berusia 26 tahun itu pada Ayobandung.com, Rabu (27/1/2021).

Tetangga Ananda juga melakukan hal yang sama. Selama beberapa hari mereka tidur di ruang tengah agar bisa mudah lari keluar rumah jika sewaktu-waktu terjadi gempa akibat pergerakan Sesar Lembang.

Ananda sendiri mengaku khawatir dengan ancaman gempa akibat Sesar Lembang dan dampaknya. Ia merasa bingung harus lari ke mana. Pasalnya hingga saat ini, di wilayahnya belum ada sama sekali jalur evakuasi gempa.

"Apa nanti pas terjadi gempa pemerintah akan ngebantu?" ujarnya.

Pertanyaan itu ia lontarkan lantaran, tidak ada sama sekali sosialisasi mengenai Sesar Lembang dari pemerintah. Sampai-sampai ketika muncul hoaks, masyarakat merasakan kekhawatiran yang berlebih.

Ananda berharap, ke depannya pemerintah bisa menggelar sosialisasi dan pelatihan kebencanaan bagi warga. Termasuk mitigasi bencana untuk wilayah rawan yang dilintasi Sesar Lembang.

"Misalkan untuk wilayah rawan, minimal warga yang dilintasi jalur sesar, RT RW-nya  dibekali ilmu untuk bisa menyampaikan hal-hal informatif mengenai sesar lembang," kata Ananda.