Pupuk Kompos Gapoktan Taruna Mukti dapat Penghargaan Kementan

Pupuk Kompos. (Ayobandung.com)
PASIRJAMBU, AYOBANDUNG.COM -- Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Taruna Mukti, Desa Cisondari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung mendapat penghargaan dari Kementerian Pertanian.
Gapoktan tersebut diganjar penghargaan karena berkointribusi terhadap pengurangan beban pencemaran setelah mengubah limbah ternak menjadi pupuk kompos.
Ketua Gapoktan Taruna Mukti, Uus Permana mengatakan pembuatan kompos dari limbah kotoran ternak diawali oleh banyaknya peternakan sapi di daerah tersebut dan menyebabkan pencemaran sungai.
Untuk mengurangi tingkat pencemaran, Gapoktan Taruna Mukti bertindak dengan cara mengubah kotoran ternak menjadi pupuk kompos, pada mulanya untuk memenuhi kebutuhan pupuk anggota.
Namun setelah mencoba membuat, ternyata pupuk yang dihasilkan memiliki kelebihan yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
ayo baca
"Pupuk kompos yang kami buat, lebih cepat larut dibanding dengan pupuk sejenis pabrikan," tutur Uus di sela pengiriman perdana pupuk untuk Gerakan Nusantara Hijau di Gambung Desa Cisondari, Selasa (26/1/2021).
Di samping itu, efektivitas dari pupuk kompos curah ini dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Bahkan pada saat uji coba pada tanaman padi, bisa meningkatkan produktivitas 15 hingga 30 persen.
Dia menyontohkan pada padi, walaupun bulir sudah menguning batangnya tetap terlihat hijau. Sementara jika menggunakan pupuki kimia, padi yang bulirnya menguning batangnya akan terlihat turut menguning.
Waluapun terlihat berdampak positif terhadap tanaman dan produksi, namun Gapoktan Taruna Mukti tidak berpuas diri, mereka tetap melakukan pengembangan pupuk kompos yang dihasilkan.
"Kami juga sampai saat ini terus melakukan uji coba dan uji efektivitas dengan melakukan beberapa demo plot (demplot) pada pertanian organik," tutupnya.