Penanganan Limbah Ala Masyarakat Cisondari

Ternak Sapi. (istimewa)
PASIRJAMBU, AYOBANDUNG.COM -- Limbah kotoran sapi pernah menjadi masalah pencemaran sungai di Desa Cisondari, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
Di daerah tersebut banyak ternak sapi yang menjadi salah satu penyebab pencemaran sungai. Bahkan dalam satu hari, limbah kotoran sapi dibuang secara langsung ke sungai mencapai puluhan ton.
Melihat pencemaran akibat limbah kotoran ternak, Gapoktan Taruna Mukti Tani melakukan sebuah penanganan mengubah kotoran ternak menjadi pupuk organik.
"Dulu sehari ada sekitar 50 ton kotoran sapi yang dibuang secara langsung ke sungai," ujar Ketua Gapoktan Taruna Mukti, Selasa (26/1/2021).
Kotoran ternak tersebut diubah melalui proses pengkomposan menjadi pupuk organik. Dengan pengolahan tersebut, Gapoktan Taruna Mukti bisa mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah kotoran ternak.
"Kami bisa memproduksi 1.000 ton kompos curah setiap bulannya," katanya.
Waluapun tidak mengentaskan pencemaran secara keseluruhan, namun setidaknya dengan pengolahan limbah kotoran ternak menjadi kompos, mampu mengurangi pencemaran di anak sungai Citarum tersebut.
Kompos tersebut diserap oleh komunitas penggiat lingkungan.
Dengan penangan limbah ternak yang dilakukan, Gapoktan Taruna Mukti mendaptat penghargaan dari Kementerian Pertanian yang diserahkan pada Selasa (26/1/2021).