Cara Menghadapi Mertua yang Suka Mendominasi

Ilustrasi--Mertua dan menantu, (Republika)
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Sebagian perempuan beruntung memiliki mertua yang menyayanginya seperti anak sendiri. Sementara, sebagian lain masih merasa ada jarak dengan mertua.
Bahkan, merasa mertua selalu mendominasi kehidupan rumah tangganya. Ustazah Taimiyyah Zubair membagikan kiat mengatasi kondisi demikian.
Dia menawarkan nasihat berharga tentang bagaimana cara agar hubungan istri dan mertua bisa tetap hangat, meskipun pada awalnya perempuan merasa ibu mertua mendominasi. Menurut Ustazah Taimiyyah, cara pertama adalah sebisa mungkin meminimalisasi konflik.
Kedua, selalu menunjukkan sikap hormat, tidak peduli seberapa besar dominasi mertua dan apa pun ucapan maupun tindakannya yang dianggap tidak tepat. "Selalu ingat beliau adalah ibu dari suami Anda dan layak dihormati. Meskipun beliau mengatakan atau melakukan sesuatu yang menyinggung, jangan membalas dengan perlakuan serupa," kata Ustazah Taimiyyah, dikutip dari laman About Islam.
Ustazah Taimiyyah mengutip hadits yang berbunyi, "Barangsiapa yang bersikap merendah karena Allah, maka Allah akan meninggikannya". Meski demikian, bukan berarti seorang menantu tidak boleh mengutarakan pendapat.
Sangat diperbolehkan untuk mengekspresikan keinginan, membela diri, serta menyampaikan opini, tapi semua komunikasi itu hendaknya dilakukan dengan santun. Hal lain yang dia sarankan adalah tidak langsung melibatkan suami saat ada konflik.
Pasalnya, suami akan terjebak dalam posisi yang sangat sulit. Di satu sisi, sang ibu adalah sosok yang melahirkannya dan wajib dihormati. Di sisi lain, dia harus melindungi istri yang sangat dia sayangi.
Terkecuali, jika situasinya sudah sangat serius, barulah istri dapat mendiskusikan sikap ibu mertua dengan suami. Ustazah Taimiyyah menyarankan keluhan istri sebaiknya objektif mengenai perilaku ibu mertua, bukan penilaian atas karakternya.
"Dalam situasi di mana Anda merasa sangat-sangat tertekan dan direndahkan, mintalah nasihat dan bantuan suami. Jika tidak sedarurat itu, tidak perlu libatkan suami dan ciptakan keluarga yang bebas dari stres yang tidak perlu," ujarnya.
Berita ini merupakan hasil kerja sama antara Ayo Media Network dan Republika.co.id.
Isi tulisan di luar tanggung jawab Ayo Media Network.