Dilanda Banjir, Bupati Cirebon Minta BBWS Keruk Sungai

Banjir menerjang pemukiman warga di Kecamatan Susukan bersama setidaknya 5 kecamatan lain di Kabupaten Cirebon usai turun hujan intensitas tinggi dan berdurasi lama, Senin (18/1/2021). (Ayocirebon.com/Erika Lia)
CIREBON, AYOBANDUNG.COM -- Penyempitan dan pendangkalan sungai menjadi penyebab banjir di Kabupaten Cirebon. Maka itu Pemkab Cirebon meminta kepada pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mengatasi kondisi tersebut.
"Kami akan mengirimkan surat ke kementerian dan berkoordinasi dengan BBWS untuk bisa segera mengeruk sungai yang ada di Kabupaten Cirebon,'' kata Bupati Cirebon, Imron, saat mengunjungi lokasi banjir di Desa Suranenggala Kulon, Kecamatan Suranengggala, Kabupaten Cirebon, Selasa (19/1).
Imron menyebutkan, ada 25 sungai di Kabupaten Cirebon yang berada dalam tanggung jawab BBWS. Karena itu, dia berharap adanya pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan untuk mencegah terjadinya kembali musibah banjir.
Dalam kunjungannya itu, Imron menuturkan, penyebab banjir yang terjadi di Desa Suranenggala Kulon adalah akibat adanya penyempitan sungai Winong. Selain itu, sungai juga mengalami pendangkalan sehingga tidak dapat menampung air dengan volume yang besar.
Banjir di Cirebon
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mendata terdapat ratusan rumah di Cirebon yang terendam banjir, Ahad (17/1).
ayo baca
"Sementara yang terdata ada ratusan rumah di beberapa kecamatan yang terendam banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan di Cirebon, Senin (18/1/2021).
Alex mengatakan banjir yang menggenangi ratusan rumah warga di Kecamatan Plered, Klangenan, Arjawinangun, Kapetakan dan Suranenggala rata-rata dengan kedalaman air 50 sentimeter sampai 100 sentimeter.
Menurutnya banjir yang terjadi ini dikarenakan intensitas hujan yang tinggi dengan waktu cukup lama pada Ahad (17/1) sore hingga malam.
"Sehingga ada beberapa sungai yang meluap dan merendam permukiman warga," ujarnya.
Sampai saat ini lanjut Alex, pihaknya terus mendata berapa jumlah rumah yang terdampak banjir akibat tingginya curah hujan.
Sementara Camat Arjawinangun Sutismo mengatakan banjir sempat merendam Kantor Kecamatan Arjawinangun beberapa jam, namun saat ini dipastikan sudah mulai surat. "Kalau di kecamatan ini setiap tahun pasti terkena banjir, karena posisinya rendah," katanya.
Berita ini merupakan hasil kerja sama antara Ayo Media Network dan Republika.co.id.
Isi tulisan di luar tanggung jawab Ayo Media Network.