Saran Ahli soal Olahraga saat Sakit, Ayo Simak!

Warga Bandung bersepeda di kawasan Stadion Gelora Bandung Lautan Api, MInggu (18/10/2020) (Ayobandung.com/Adi Ginanjar)
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Banyak yang menyukai aktivitas olahraga lantaran menyehatkan tubuh. Tapi bagaimana jika orang sakit memaksakan untuk berolahraga?
Menurut ahli, hal itu tidak masalah selama sakit yang mendera tidak membahayakan fisik saat digenjot untuk berolahraga.
"Aturan umum yang sering dipegang oleh banyak praktisi dan ahli fisiologi olahraga adalah bahwa jika gejalanya di atas leher, maka tidak apa-apa untuk keluar dan berolahraga," kata Amanda Paluch, asisten profesor di Sekolah Umum, Ilmu Kesehatan dan Kesehatan di Universitas Massachusetts Amherst pada Medical Xpress.
Gejala di atas leher maksudnya seperti pilek atau sakit kepala ringan. Namun jika menjadi tanda Covid-19, ahli sebut untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Paluch menyatakan bahwa olahraga ringan seperti jalan kaki saat sakit pun masih memiliki manfaat. "Anda masih dapat melihat manfaat olahraga bahkan dengan intensitas yang lebih rendah," jar Paluch.
ayo baca
Penyakit dengan gejala di bawah leher seperti sesak dada atau sakit perut biasanya merupakan tanda untuk menghindari olahraga.
"Jangan pernah berolahraga saat Anda demam, terlepas dari demam terkait dengan flu, Covid-19 atau virus lain," kata Dr. Felipe Lobelo, seorang profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Rollins Universitas Emory seperti yang dikutip dari Medical Xpress.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan bahwa orang yang didiagnosis dengan Covid-19, baik bergejala atau tidak umumnya harus diisolasi setidaknya selama 10 hari setelah timbulnya gejala atau setelah tes positif.
"Jadi, itu berarti dilarang berolahraga selama itu juga," kata Lobelo. Bahkan setelah periode 10 hari, dia mengatakan pasien Covid-19 harus menunggu seminggu lagi sebelum melanjutkan olahraga.