Cegah Corona, Pemain Liga Inggris Diminta Berhenti Berpelukan

[Ilustrasi] Stadion Old Trafford, Manchester United. (Pixabay)
LONDON, AYOBANDUNG.COM -- Pemerintah Inggris menyoroti banyaknya pemain sepak bola yang berpelukan bahkan berciuman saat perayaan gol atau kemenangan.
Hal tersebut dikhawatirkan mempercepat penyebaran virus corona meski kompetisi tetap dilanjutkan saat Inggris kembali lockdown.
Dilansir dari laman Outlook India, Kamis (14/1/2021), penyebaran Covid-19 di Liga Primer memaksa banyak penundaan pertandingan. Kekhawatiran pun muncul karena banyaknya kontak fisik pemain baik di dalam maupun di luar lapangan.
"Setiap orang di negara ini harus mengubah cara mereka berinteraksi dengan orang dan cara mereka bekerja," kata Menteri Olahraga Inggris, Nigel Huddleston.
"Tidak terkecuali dengan pesepak bola. Ada pedoman keamanan Covid-19 untuk sepak bola. Pesepak bola harus mengikutinya dan otoritas sepak bola menegakkannya dengan ketat," kata Huddleston.
Inggris mengalami pelonjakan kasus Covid-19 yang mengharuskan pemerintah mewacanakan kembali lockdown. Liga Primer pun telah memperingatkan klub-klub bahwa akan ada hukuman diberikan karena melanggar aturan.
ayo baca
Huddleston turut menyertakan berita tentang surat liga kepada klub. Dalam berita tersebut ditegaskan bahwa pemain harus menghindari jabat tangan, tos dan pelukan.
Peringatan itu jelas tidak dipatuhi saat Sheffield United dan Manchester United berpelukan untuk merayakan kemenangan mereka. Bahkan Manchester City dan Brighton saling berpelukan usai kemenangan dalam laga yang berakhir 1-0.
"Itu adalah naluri dan reaksi, itu sulit," kata manajer Manchester City Pep Guardiola ketika ditanya soal peraturan itu.
Ini bukan kali pertama pemerintah Inggris menegaskan peraturan yang harus diikuti oleh para pemain. Wakil Kepala petugas Medis untuk Inggris, Jonathan Van Tam memperintgatkan banyaknya pelukan antar pemain.
ayo baca
"Kami berada di tempat yang sangat berbahaya sekarang. Setiap kontak dekat manusia, yang bisa dihindari harus dihindari karena satu dari tiga dari kita akan terkena Covid-19 dan tidak memiliki gejala sama sekali," kata Van Tam.
artikel terkait