Alert!, Penularan Covid-19 di Indonesia Naik 122%

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo. (bnpb.go.id)
JAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Penularan Covid-19 di Indonesia semakin cepat.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menjelaskan jumlah kasus aktif nasional pada minggu kedua November 2020 sebanyak 54 ribu orang atau 12,12 persen dari seluruh kasus konfirmasi.
Berselang dua bulan kemudian, pekan kedua Januari ini jumlah kasus aktif Covid-19 mencapai lebih dari 123 ribu orang atau 14,5 persen dari total kasus konfirmasi.
"Artinya telah terjadi peningkatan lebih dari dua kali lipat tepatnya sekitar 122 persen," kata Doni dalam keterangan pers saat menyambut kedatangan 15 juta dosis vaksin Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (12/1).
Doni menambahkan, menghadapi fenomena ini pemerintah tidak tinggal diam. Selain program vaksinasi yang segera dilakukan, ujarnya, pemerintah juga berupaya menambah kapasitas tempat tidur rumah sakit yang melayani pasien Covid-19. Targetnya, tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU untuk pasien Covid-19 bisa ditekan sehingga kapasitasnya lebih banyak.
Doni juga meminta masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan meski vaksinasi Covid-19 mulai dilakukan nanti. Satgas di daerah dan pemda juga diminta meningkatkan pengawasan, termasuk dengan mendirikan posko hingga level desa untuk memastikan protokol kesehatan bisa dijalankan.
"Untuk bisa mengetahui perkembangan yang terjadi di seluruh daerah dan melakukan langkah-langkah pencegahan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah," katanya.
ayo baca
Menurut laporan Satgas Penanganan Covid-19, tingkat positif harian pada Senin (11/1) mencapai 31,1 persen. Angka ini menjadi positivity rate harian tertinggi selama Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Kondisi ini juga memberi gambaran bahwa setidaknya setiap 1 dari 3 orang yang dites dalam 24 jam terakhir positif Covid-19.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, kasus Covid-19 kembali melonjak pascaliburan Natal dan tahun baru 2021. Lonjakan kasus aktif, menurut Budi, akan berdampak pada kapasitas tempat tidur di rumah sakit.
Bahkan para tenaga kesehatan pun juga disebutnya semakin lelah dan tertekan dalam menangani para pasien Covid-19. Karena itu, ia meminta bagi masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19 namun tanpa mengalami gejala seperti demam dan sesak napas, dapat melakukan isolasi secara mandiri.
“Kita mesti memperhatikan, mendengarkan, melihat kondisi dari tenaga kesehatan kita. Mereka sudah sangat under pressure. Tolong bapak ibu, kalau misalnya tidak demam dan tidak sesak napas, itu masih bisa dilakukan isolasi mandiri,” ujar Menkes Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/1).
Bagi masyarakat yang tak mampu melakukan isolasi mandiri karena tak ada ruang khusus, maka Kemenkes juga telah meminta seluruh pemimpin daerah agar menyediakan tempat isolasi. Selain itu, kata dia, isolasi mandiri pun juga dapat dilakukan di hotel-hotel yang bekerja sama dengan pemerintah.
“Nanti kami akan bikin mekanisme di mana tetap dimonitor oleh dokter-dokter baik melalui telepon langsung maupun telemedicine. Tapi untuk mengurangi beban rumah sakit, biarkan teman-teman kita, saudara kita yang berat itu yang dihandle di sana,” jelasnya.
Tak hanya itu, Menkes juga meminta masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan dan juga menghindari kerumunan guna mencegah penularan. Ia mengingatkan, rumah sakit tak akan mampu menampung tingginya jumlah pasien positif akibat masyarakat yang abai terhadap prokes.
ayo baca
Berita ini merupakan hasil kerja sama antara Ayo Media Network dan Republika.co.id.
Isi tulisan di luar tanggung jawab Ayo Media Network.
artikel terkait

Vaksinasi di Bulan Ramadan, MUI: Tak Batalkan Puasa

292 Insan Media di Bandung Ikuti Vaksinasi Covid-19

4500 Pegawai bank bjb & Masyarakat Divaksin Covid-19

Grab Vaccine Center di SPOrT Jabar Arcamanik

Sekda Kota Bandung Jalani Vaksinasi Covid-19

Ariel Noah Disuntik Vaksin Covid-19

Distribusi Logistik Vaksinasi Covid-19

Kepala BNPB Hadiri Rapat Koordinasi Penanggulangan Covid-19 di Ja...