Perkembangan Transportasi Pada Masa Pendemi Covid-19 di Jawa Barat

Penumpang menuruni pesawat di Bandara Husein Sastranegara, Cicendo, Kota Bandung, Kamis (10/9/2020). Bandara Husein Sastranegara kembali kembali mengoperasikan penerbangan pesawat jet komersial sebanyak 6 rute penerbangan domestik. (Ayobandung.com/Kavin Faza)

AYOBANDUNG.COM -- Pandemi Covid-19 masih menghantui Indonesia, khususnya Jawa Barat. Bahkan Covid-19 ini sekarang semakin mengganas dan memiliki varian baru. Hal ini menambah “ketakutan” masyarakat.
Selama kurang lebih 10 bulan, pendemi ini hampir menghancurkan segala bidang kehidupan. Mulai dari bidang pendidikan, bidang keagamaan, bidang olahraga, bidang ekonomi, bidang pariwisata, bidang perdagangan, bidang industri, bidang ketenagakerjaan, bidang transportasi, dan bidang-bidang lainnya.
Menurut data BPS, perkembangan transportasi angkutan udara di Jawa Barat bisa diamati dari aktivitas di 5 bandara udara yaitu Husein Sastranegara, Kertajati, Cakrabhuwana Penggung, Nusawiru, dan Wiriadinata. Jumlah penumpang penerbangan domestik selama bulan Oktober 2020 adalah 18.027 orang.
Angka ini jika dibandingkan dengan bulan September 2020 (M-to-M) mengalami kenaikan sebesar 20,96 persen. Dan apabila dibandingkan dengan Oktober 2019 (Y-on-Y) mengalami penurunan sebesar 69.91 persen. Begitupun apabila dibandingan antara Januari-Oktober 2020 dengan Januari-Oktober 2019 juga mengalami penurunan sebesar 79,00 persen.
Berbeda dengan jumlah penumpang penerbangan domestik, untuk jumlah muat barang, bagasi, pos/paket pada penerbangan domestik selama bulan Oktober 2020 adalah sebesar 643,91 ton. Angka tersebut jika dibandingkan dengan September 2020 (M-to-M) mengalami peningkatan sebesar 41,29 persen. Dan apabila dibandingkan dengan Oktober 2019 (Y-on-Y) juga masih mengalami peningkatan sebesar 81,40 persen. Akan tetapi apabila dibandingkan antara bulan Januari-Oktober 2020 dengan Januari-Oktober 2019 mengalami penurunan sebesar 76,58 persen.
Adapun perkembangan transportasi angkutan laut di Jawa Barat bisa diamati dari aktivitas di 7 pelabuhan yaitu Balongan, Cirebon, Eretan, Indramayu, Pamanukan, Pangandaran, dan Ratu. Volume barang dan peti kemas domestik di bulan Oktober 2020 sebanyak 196.370 ton. Angka tersebut jika dibandingkan dengan bulan September 2020 (M-to-M) menunjukkan kenaikan 76,05 persen. Dan apabila dibandingkan dengan Oktober 2019 (Y-on-Y) juga mengalami kenaikan sebesar 8,49 persen. Tetapi, jika dibandingkan antara bulan Januari-Oktober 2020 dengan Januari-Oktober 2019 mengalami penurunan sebesar16,88 persen.
Sementara itu, volume barang dan peti kemas internasional selama bulan Oktober 2020 sebesar 33.210 ton. Angka tersebut jika dibandingkan dengan bulan September 2020 (M-to-M) menunjukkan penurunan sebesar 43,37 persen. Begitupun jika dibandingkan dengan Oktober 2019 (Y-on-Y) juga mengalami penurunan sebesar 48,39 persen. Tetapi, jika dibandingkan antara bulan Januari-Oktober 2020 dengan Januari-Oktober 2019 mengalami peningkatan sebesar 24.42 persen.
ayo baca
Sedangkan perkembangan transportasi angkutan kereta api di Jawa Barat bisa diamati dari aktivitas di 2 DAOP yaitu DAOP 2 Bandung dan DAOP 3 Cirebon. Jumlah penumpang kereta api pada bulan Oktober 2020 sebanyak 693.850 orang. Angka tersebut jika dibandingkan dengan bulan September 2020 (M-to-M) menunjukkan kenaikan 10,24 persen. Dan apabila dibandingkan dengan Oktober 2019 (Y-on-Y) juga mengalami kenaikan sebesar 10,32 persen. Tetapi, jika dibandingkan antara bulan Januari-Oktober 2020 dengan Januari-Oktober 2019 mengalami penurunan sebesar 34,54 persen.
Lain halnya dengan volume barang yang diangkut oleh kereta api selama bulan Oktober 2020 sebesar 73.230 ton. Angka tersebut jika dibandingkan dengan bulan September 2020 (M-to-M) menunjukkan kenaikan sebesar 8,12 persen. Begitupun jika dibandingkan dengan Oktober 2019 (Y-on-Y) juga mengalami kenaikan sebesar 7,96 persen. Dan juga jika dibandingkan antara bulan Januari-Oktober 2020 dengan Januari-Oktober 2019 mengalami peningkatan sebesar 4,40 persen.
Data-data di atas menggambarkan bahwa perkembangan transportasi udara, kapal laut, dan kereta api di Jawa Barat dari Bulan September 2020 ke Bulan Oktober 2020 dari hari ke hari semakin membaik. Hal ini disebabkan oleh masyarakat yang sudah tidak takut lagi dengan Covid-19. Masyarakat telah memiliki kesadaran akan protokol kesehatan. Masyarakat ingin bangkit dari keterpurukan dan beraktifitas kembali seperti sediakala.
Data-data tersebut menggambarkan juga kondisi masyarakat Jawa Barat selama masa pendemi Covid-19 sangat mengurangi perjalanan keluar kota atau keluar daerah. Bahkan selama masa pendemi Covid-19 jumlah penumpang pesawat domestik turun drastis sampai 79 persen. Hal ini disebabkan oleh protokol kesehatan yang diterapkan secara ketat oleh perusahaan-perusahaan penerbangan dan bebarapa kepala daerah di Indonesia yang menerapkan lockdown di wilayahnya.
Selain itu, data-data tersebut juga menggambarkan mulai menggeliatnya sektor perdagangan online di Jawa Barat. Hal tersebut terlihat dari volume muat barang, bagasi, pos/paket, dan peti kemas domestik yang semakin meningkat di masa pendemi Covid-19 ini.
ayo baca
Demikian ulasan singkat mengenai perkembangan transportasi udara, kapal laut, dan kereta api di Jawa Barat. Selanjutnya, agar perkembangan transportasi di Jawa Barat ini membaik maka pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama menanggulangi mengganasnya Covid-19. Semua pihak harus terus menerapkan protokol kesehatan. Mudah-mudahan masyarakat Jawa Barat sehat, makmur, dan sejahtera. Semoga.
Tulisan adalah kiriman netizen, isi tulisan di luar tanggung jawab redaksi.
artikel terkait

Kampung Korea Kiara Artha Park

Pandemi Corona, Objek Wisata Curug Sawer Sepi Pengunjung

Pandemi Corona, Omzet Pedagang Pasar Gedebage Terjun Bebas

Pandemi Corona, Teras Sunda Cibiru Tutup

BPS Jawa Barat Lakukan Census Night
Kebun Teras Hijau Project

Bermain di Taman lansia

Kafe Kembali Buka di Bandung