Doni Monardo Sebut Kasus Mesum di Wisma Atlet Telah Diproses

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (kiri), Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (kanan) saat rapat koordinasi penanggulangan Covid-19 di Makodam III/Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Senin (28/12/2020). Hadirnya kepala BNPB Doni Monardo tersebut dalam rangka membahas penanggulangan Covid-19 di Jabar bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil beserta jajaran terkait. (Ayobandung.com/Kavin Faza)
SUMUR BANDUNG, AYOBANDUNG.COM -- Tindakan asusila sesama jenis antara oknum tenaga kesehatan (nakes) dengan pasien Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta belakangan tengah menjadi sorotan. Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo menyebut kasus tersebut telah ditangani pihak berwajib.
"Yang bersangkutan sudah diproses oleh tim gabungan di Wisma Atlet. Kebetulan di Wisma Atlet juga ada unsur kepolisian, jadi sudah ditangani," ungkap Doni selepas menggelar rapat dengan Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Jawa Barat di Makodam III Siliwangi Kota Bandung, Senin (28/12/2020).
Meski demikian, dia mengatakan, penanganan belum dapat seluruhnya diberikan kepada pihak kepolisian karena pasien masih dinyatakan positif Covid-19. Oknum nakes tersebut juga masih berada dalam masa pemantauan terkait kemungkinan paparan Covid-19.
"Karena salah satu dari mereka masih ada yang positif Covid-19, sehingga belum bisa diserahkan seluruhnya ke aparat kepolisian, masih berada di Wisma Atlet," ungkapnya.
"Kalau dalam 1-2 hari ini sudah negatif,semuanya akan diserahkan," lanjutnya.
Selain itu, Doni juga menegaskan pihaknya sangat menyesali tindak asusila yang dilakukan keduanya. Oleh karenanya, dia menyebut pengawasan di Wisma Atlet ke depannya akan diperketat.
"Kami sangat menyesali, sekali lagi saya ulangi, kami sangat menyesali perilaku seperti itu yang tidak mencerminkan budaya bangsa kita. Tentunya kami satgas dan manajemen Wisma Atlet akan meningkatkan sistem pengawasan terhadap aktivitas-aktivitas, baik pasien maupun nakes," ungkapnya.
Beberapa hal yang akan dilakukan, dia menyebutkan, adalah peningkatan pengawasan kegiatan pasien maupun nakes melalui CCTV. Nantinya juga akan ada pembinaan rohani bagi para penguhuni wisma.
"Monitoring lewat CCTV akan kami benahi kembali, sehingga setiap gerak-gerik mencurigakan bisa diantisipasi. Juga perlu ada pembinaan rohani dari aspek keagamaan untuk mengingatkan kita semua agar senantiasa mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah digariskan agama kita masing-masing," jelasnya.
ayo baca