Isi Bensin, Jangan Lupa Terapkan Prokes di SPBU!
Pelaksanaan Protokol Kesehatan di SPBU Kabupaten Bandung. (Ayobandung.com/Rizma Riyandi)
BOJONGSOANG, AYOBANDUNG.COM -- Pandemi Covid-19 belum juga berakhir, padahal kini sudah penghujung 2020. Karena itu, tak heran jika protokol kesehatan (Prokes) 3M tetap harus diterapkan. Termasuk di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), saat kita akan mengisi bensin kendaraan bermotor.
Berdasarkan pantauan di SPBU Baleendah, Kabupaten Bandung, petugas sudah mengenakan masker dan face shield saat bertransaksi dengan pelanggan. Selain pembayaran secara tunai, SPBU Pertamina juga menyediakan layanan pembayaran online untuk meminimalisasi kontak dengan pelanggan.
Hal serupa juga berlangsung di SPBU Terusan Buah Batu, Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Semua petugas melayani pelanggan dengan memakai masker. Mereka juga menyiapkan hand sanitizer untuk dipakai setelah bertransaksi dengan pengunjung SPBU.
Selain petugas, kebanyakan pelanggan di semua SPBU Kabupaten Bandung sudah melaksanakan prokes dengan memakai masker. Salah satunya Umar Mukhtar. Dia mengaku selalu memakai masker saat pergi ke luar rumah.
"Ya, bukan hanya pas saat ke SPBU saja. Saya selalu memakai masker saat pergi keluar rumah. Supaya aman dan terhindar dari Covid-19," katanya kepada Ayobandung.com, Kamis (24/12/2020).
Kasus Covid-19 Melonjak, Ayo Terapkan Prokes
ayo baca
Kondisi keterisian rumah sakit di berbagai saat ini sudah mencapai 80 persen. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat. Langkah strategis untuk antisipasi perlu segera dilakukan agar korban jiwa akibat Covid-19 tidak bertambah. Terlebih saat ini Indonesia segera memasuki masa libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.
"Untuk pemerintah daerah diminta segera melakukan koordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 pusat dan Kementerian Kesehatan, apabila kapasitas (keterisian) rumah sakit terus mengalami peningkatan. Sehingga dapat segera diambil langkah-langkah strategis seperti pendirian rumah sakit darurat," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/12/2020) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat.
Jika melihat kondisi kasus aktif saat ini, Wiku menyesalkannya. Karena jumlah kasus aktif di Indonesia sudah menembus angka di atas 100 ribu kasus. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan, hal ini menandakan bukan hanya terjadi penularan, melainkan juga terjadi peningkatan penularan Covid-19.
"Saya tekankan, jumlah kasus aktif yang sudah menembus diatas 100 ribu ini, harus menjadi alarm bagi kita semua. Para pimpinan di daerah segera evaluasi penangan Covid-19 di fasilitas kesehatan," kata Wiku.
Pemerintah daerah juga diminta memastikan treatment atau perawatan pasien Covid-19 sesuai dengan standar. Langkah terbaik harus dilakukan untuk memastikan para pasien dapat segera sembuh dan semaksimal mungkin hindari jatuhnya korban jiwa. Apabila terdapat permasalahan, segera koordinasi pusat agar cepat dicarikan jalan keluarnya.
Untuk itu, saat ini langkah pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat ialah dengan menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Hal ini agar terhindar dari tertular Covid-19. "Mulailah dari diri sendiri, dan sebarkan kepatuhan ini kepada orang-orang terdekat," kata Wiku.
ayo baca
artikel terkait

Keluarga Bawa Peti Jenazah Covid-19 Secara Mandiri

Heboh Jenazah Covid-19 Tertukar di Bogor, Keluarga Murka

Bandung Zoo Terapkan Protokol Kesehatan saat Pandemi

Kereta Bandung Jakarta Tetap Beropeasi dengan Protokol Kesehatan...

Ini Dia 3 Calon Vaksin Covid-19 di Indonesia

Kisah Getir Petani Ciwidey di Tengah Covid-19

Gegara Video Hadi Pranoto, Anji Jadi Sorotan Netizen di Twitter

Ini Sindiran Pedas Hotman Paris kepada Jerinx SID terkait Covid-1...