Covid-19 Indonesia: 6.033 Kasus Baru Update 10 Desember 2020

Penanganan pasien positif covid-19. (Ayobandung.com/Kavin Faza)
JAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Hari ini, Kamis (10/12/2020), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada penambahan sebanyak 6.033 kasus kasus positif Covid-19 di Indonesia, dengan jumlah angka suspek mencapai 66.463 orang dan jumlah sampel tes sebanyak 31.984.
Penambahan hari ini menjadikan total akumulasi konfirmasi positif di Indonesia mencapai 598.933 kasus. Angka itu termasuk 88.622 kasus aktif dengan penambahan 1.338 kasus, 491.975 total kasus sembuh dengan penambahan 4.530 kasus yang berhasil disembuhkan, serta 18.336 kasus meninggal dunia dengan penambahan 165 kasus meninggal.
Rekor kasus tertinggi di Indonesia terjadi pada 4 Desember yaitu sebanyak 8.369 kasus. Rekor tersebut dihasilkan dengan jumlah sampel tes mencapai 62.397.
Berikut rangkum kasus harian Covid-19 secara nasional selama sepekan belakang, yang bersumber dari covid19.go.id:
4 Desember: 5.803 kasus
5 Desember: 6.027 kasus
6 Desember: 6.089 kasus
7 Desember: 5.754 kasus
8 Desember: 5.292 kasus
9 Desember: 6.058 kasus
ayo baca
10 Desember: 6.033 kasus
Kedatangan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 dalam bentuk jadi pada Minggu (6/12/2020) merupakan wujud upaya pemerintah untuk menyiapkan vaksinasi Covid-19. Rencana detail pelaksanaan vaksinasi tengah difinalisasi dan akan segera diumumkan Desember 2020.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Johnny G. Plate, memperkenalkan lima juru bicara pemerintah untuk vaksinasi Covid-19.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi komunikasi publik vaksin Covid-19 yang telah dipersiapkan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo dalam rapat terbatas pada tanggal 19 Oktober 2020 lalu. Dimana, rapat tersebut menekankan agar komunikasi publik mengenai vaksin Covid-19 harus dipersiapkan matang.
Juru bicara pemerintah yang pertama dari Kementerian Kesehatan RI, yaitu Siti Nadia Tarmizi. Siti merupakan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Langsung (Dirjen P2PML). Kedua, juru bicara dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lucia Rizka Andalusia. Dia juga menjabat sebagai Direktur Registrasi Obat Badan POM.
Serta yang ketiga yaitu juru bicara dari PT. Bio Farma, Bambang Herianto. Dia merupakan Corporate Secretary perusahaan holding farmasi Bio Farma.
Siti Nadia, Lucia Rizka, dan Bambang Herianto berperan untuk membangun pemahaman yang tepat terkait kebijakan dan isu terkait serta membangun partisipasi publik untuk mensukseskan program vaksinasi COVID-19 dan penanganan Covid-19.
ayo baca
Sementara, juru bicara yang telah ditunjuk pemerintah sebelumnya, Wiku Adisasmito yang merupakan juru bicara penanganan Covid-19, akan menambah fokus pada aspek sains dari vaksin, serta Reisa Broto Asmoro juru bicara dan duta perubahan perilaku, akan fokus pada menerangkan perilaku hidup sehat yang berbasis pencegahan termasuk vaksinasi.
artikel terkait

Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua

Masihkah Harus Patuhi Prokes Setelah Divaksin Tahap 2?

Distribusi Vaksin Covid-19 Sinovac

Begini Cara Kerja dan Efek Samping Vaksin Covid-19

Gubernur Jabar Tinjau Vaksinasi Covid-19

Kepala BNPB Hadiri Rapat Koordinasi Penanggulangan Covid-19 di Ja...

Mari Dukung Dokter dan Nakes dengan Gerakan 3M

Rusia Tawarkan Vaksin Covid-19 Murah ke Indonesia