Ruang Rawat Covid-19 di RSHS Bandung Terisi Lebih 90%

Ruang Rawat Covid-19 di RSHS Bandung. (Ayobandung.com/Kavin Faza)
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Tingkat keterisian atau okupansi ruang rawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung mengalami peningkatan. Pada awal Desember 2020, lebih dari 90% ruang rawat telah terisi.
Direktur Perencanaan, Organisasi, dan Umum RSHS Muhammad Kamaruzzaman menuturkan, saat ini okupansi ruang rawat Covid-19 telah mencapai 94%. Lonjakan pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan utama Jawa Barat tersebut mulai terjadi sejak November.
"Saat ini saja tingkat hunian rumah sakit sudah 94% artinya memang rumah sakit harus berupaya ada penambahan kapasitas, baik itu peningkatan kualitas pelayanan atau dari segi ruang perawatan," kata Kamaruzzaman dihubungi, Kamis (3/12/2020).
Ia mengatakan, meskipun okupansi masih cenderung fluktuatif, namun angkanya terus berada di atas 90%. Hal tersebut menjadi indikasi bahwa pihaknya harus mulai mengambil langkah antisipatif, terlebih saat ini Kota Bandung berada dalam zona merah kewaspadaan Covid-19.
"Kondisinya tidak overload, namun memang peningkatannya fluktuatif. Kemarin sudah lebih dari 96%, sekarang sudah turun jadi 94%. Kapasitasnya belum melebihi 100%, tapi kalau di atas 90% itu perlu perhatian khusus dan dianggap penuh," jelasnya.
Ia menuturkan, RSHS Bandung memiliki sejumlah rencana apabila jumlah pasien terus bertambah. Pertama adalah pengadaan ECMO dari pemerintah pusat sebagai pengganti paru-paru pasien Covid-19 yang masuk dalam kategori berat.
RSHS juga meminta rumah sakit-rumah sakit di daerah untuk menerapkan sistem rujukan terintegrasi atau Sisrute bagi pasien bergejala. Sehingga, pasien bisa mendapat perawatan sesuai dengan kondisinya dan tidak menumpuk di RSHS.
ayo baca
"Kita imbau rumah sakit yang dirujuk, kalau mau merujuk mohon sesuai indikasi yakni kasus moderat dan berat. Kalau memang cuma gejala biasa yang tidak perlu ditangani RSHS Bandung lebih baik dirawat di rumah sakit daerah atau isolasi mandiri," ungkapnya.
Selain itu, RSHS juga akan mengubah ruang Kemuning 4 dan 5 sebagai ruang perawatan khusus pasien Covid-19 untuk mengantisipasi lonjakan pasien. Sebelumnya, ruangan ini digunakan sebagai tempat transit pasien yang sudah pulih dari Covid-19.
Masing-masing ruangan berkapasitas 40 ranjang. Bila dibuka, maka keseluruhan ruang perawatan pasien Covid-19 di RSHS mencapai 179 ruangan.
"Lonjakan ini terjadi akibat libur panjang dan kerumunan demo yang kemarin bisa juga. Apalagi sebentar lagi Pilkada, kita harus hati-hati juga," ungkapnya.
"Makanya kita siapkan itu ruang Kemuning 4 dan 5, untuk pasien terindikasi berat dan menengah atau komorbid yang butuh pelayanan," jelasnya.
RSHS juga sudah Pemerintah Provins Jawa Barat untuk menambah ruangan baugi pasien Covid-18 di Gedung BPSDM Cimahi. Saat ini, gedung tersebut berfungsi sebagai pusat isolasi mandiri para OTG.
"Mereka kan punya BPSDM. Kita usulkan buka lagi gedung kedua supaya kita bisa mengalirkan pasien-pasien yang cukup dirawat di BPSDM," ungkapnya.
ayo baca