Jabar Diprediksi Alami Krisis Pangan di 2021

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto. (Eneng Reni)
SUMUR BANDUNG, AYOBANDUNG.COM -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan prediksi yang diperkirakan bakal terjadi di Jawa barat pada 2021. Dia memprakirakan, Jawa Barat akan mengaalami krisis pangan pada 2021.
"Ada potensi krisis pangan di tahun depan maka semua pihak harus bersemangat menjadikan pangan sebagai ekonomi baru," kata Ridwan Kamil usai acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2020 Provinsi Jawa Barat yang digelar Savoy Homann, Bandung, Kamis (3/12/2020).
Pria yang akrab disapa Emil itu menjelaskan, prediksi mengenai ancaman krisis pangan ini disebabkan adanya kabar sejumlah negara akan menghentikan ekspor pangan ke Indonesia. Dia mengatakan, prediksi krisis pangan tersebut terjadi jika beberapa negara pengekspor karbohidrat menghentikan kegiatan ekspor pangannya ke Indonesia.
"Krisis pangan mayoritas kita prediksi di karbohidrat ya. Jadi isu beras mungkin itu yang paling utama. Itu dengan asumsi jika negara-negara yang biasa mengekspor beras seperti Vietnam, Thailand itu di semester II menyetok (pangan) untuk kepentingan dalam negerinya," ungkap Emil.
Karenanya, Emil mengatakan, isu tersebut harus diwaspadai bersama. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan menggelar semacam pameran virtual atau West Java Summit di bidang pertanian dan pangan. Acara ini setidaknya akan dihadiri 20 perusahaan pembeli produk pertanian.
"Untuk mengantisipasi itu, kami menyiapkan 20 perusahaan pembeli untuk memastikan tidak ada lagi orang bingung menanam apa, menjual kemana, sehingga terjadi produksi yang dibuang atau apa karena ketidaksinkronan sistem," katanya.
Selain akan membeli produk para petani, perwakilan 20 perusahaan itu akan menjadi mentor. Tugas mereka memberikan saran produk yang sebaiknya ditanam demi menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Teknik penanaman pun akan menerapkan teknologi 4.0.
"Inilah inovasi baru di 10 Desember, 20 Perusahaan pembeli akan menjadi mentor kepada individu, kelompok petani, untuk bercocok tanam sesuai kebutuhan pasar yang nantinya kami arahkan untuk krisis pangan tadi," katanya.
ayo baca
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto membenarkan terkait adanya potensi krisis pangan tersebut. Dia mengatakan, hal tersebut berhubungan dengan tekanan inflasi pada 2020 akhir.
"Inflasi sendiri di tahun 2020 dalam rentan kendali bahkan di batas bawah, demikian juga di 2021. Dengan catatan, ini menjadi PR bersama untuk mengendalikan inflasi terutama di 2021 karena kemungkinan ada sedikit gangguan dari beberapa sumber impor pangan kita di luar ini yang mungkin merestriktif pemberian ini," kata Herawanto.
Namun dia mengatakan, tekanan inflasi pada 2021 diperkirakan lebih tinggi searah dengan kemajuan pemulihan ekonomi. Hal itu ditandai meningkatnya permintaan, kenaikan harga komoditas global, dan potensi risiko cuaca La Nina yang dimungkinkan terjadi hingga awal triwulan II 2021.
"Pesannya agar jangan melalaikan sisi produsen, harga terlalu rendah seperti yang terjadi di 2020 itu juga cukup merugikan," ucap Herawanto.
Meskipun begitu, Herawanto mengatakan, inflasi di Jabar sedang berproses. Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar telah merilis angka inflasi di Jabar pada November 2020 sebesar 1,99% (yoy). Laju inflasi ini lebih tinggi dibanding Oktober 2020 sebesar 1,86% (yoy). Namun, Herawanto optimistis, inflasi Jawa Barat tetap terkendali dan di tahun 2020 diperkirakan berada pada batas bawah rentang target inflasi di kisaran 2%.
“Namun, kami memperkirakan inflasi dapat terkendali sesuai sasaran 3+1%,” katanya
Kendati demikian Herawanto berharap, keyakinan ini memerlukan dukungan strategi pengendalian inflasi yang semakin inovatif dan antisipatif, termasuk dalam merespons potensi krisis pangan yang mungkin terjadi.
“Menjadi semakin penting untuk melihat baik dari sisi kepentingan konsumen maupun dari sisi produsen, agar gejolak harga tidak terjadi, sehingga merugikan salah satu pihak,” ujarnya.
ayo baca
artikel terkait

Ridwan Kamil: Patimban City Sokong Pengembangan Rebana Metropolit...

Persiapan Suntik Vaksin Covid-19, SDM di Seribu Puskesmas Jabar T...

Gubernur Hadiri Penobatan Sultan Kasepuhan Cirebon

Gubernur Jabar Jalani Uji Klinis Tahap 1 Vaksin Covid-19

Pemain dan Ofisial Persib Jalani Swab Test
_thumb.jpg?w=93&h=60)
Tarawih Pertama Gubernur Jabar

Jabar Quick Response

Gubernur Kumpulkan Sekda se-Jawa Barat