Covid-19 Indonesia: Bertambah 5.092 Kasus Baru dan 71.286 Angka Suspek

Penanganan pasien positif covid-19. (Kavin Faza)
JAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Hari ini, Selasa (1/12/2020), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada penambahan sebanyak 5.092 kasus kasus positif Covid-19 di Indonesia, dengan jumlah angka suspek mencapai 71.286 orang dan jumlah sampel tes sebanyak 51.231.
Penambahan hari ini menjadikan total akumulasi konfirmasi positif di Indonesia mencapai 543.975 kasus. Angka itu termasuk 72.015 kasus aktif dengan penambahan 595 kasus, 454.879 total kasus sembuh dengan penambahan 4.361 kasus yang berhasil disembuhkan, serta 17.081 kasus meninggal dunia dengan penambahan 136 kasus meninggal.
Kasus harian Covid-19 di Indonesia tercatat mengalami peningkatan yang cukup drastis pada sepekan ini. Rekor kasus tertinggi di Indonesia terjadi pada 29 November yaitu sebanyak 6.267 kasus.
Berikut rangkum kasus harian Covid-19 secara nasional selama sepekan belakang, yang bersumber dari covid19.go.id:
26 November: 4.917 kasus
27 November: 5.828 kasus
28 November: 5.418 kasus
29 November: 6.267 kasus
30 November: 4.617 kasus
1 Desember: 5.092 kasus
PT. Bio Farma merencanakan vaksinasi Covid-19 dapat segera diberikan kepada masyarakat setelah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Adapun PT Bio Farma mengharapkan vaksinasi Covid-19 dapat diberikan pada awal Februari 2021,s sedangkan EUA dari BPOM dapat dikantongi pada minggu ketiga Januari 2021. Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan saat ini pihaknya masih harus melengkapi data yang dibutuhkan untuk EUA.
ayo baca
“Laporan lengkap uji klinis fase 1 dan 2, dan data interim uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 CoronaVac milik Sinovac Biotech yang dilakukan di Bandung,” ujar Honesti dalam telekonferensinya, Rabu (25/11/2020).
Dia membeberkan, kini Bio Farma masih melakukan progres uji klinis sebanyak 1.620 relawan untuk uji klinis tahap 3. Honesti menuturkan sejauh ini semua relawan belum menunjukkan adanya indikasi atau kejadian serius.
Rencananya, pada minggu pertama Januari 2021, kata Honesti, pihaknya akan memberikan interim report untuk mendapatkan EUA dari BPOM. “Kita targetkan awal Februari bisa diberikan vaksin massal,” katanya.
Setelah nantinya EUA sudah diberikan BPOM, Bio Farma akan melakukan proses produksi dengan bahan baku bulk yang didapatkan dari Tiongkok. Honesti menuturkan saat ini perusahaan yang dipimpinnya itu sedang mempersiapkan fasilitas produksi agar bisa langsung berjalan setelah mendapatkan EUA.
Menurut Kepala BPOM, Penny Lukito, syarat pemberian EUA adalah vaksin tersebut harus sudah memiliki data uji klinik fase 1 dan 2 secara lengkap. Selain itu, dia membeberkan, EUA akan dikeluarkan jika vaksin mempunyai data analisis interim atau tiga bulan uji klinik fase 3 yang menunjukkan khasiat dan keamanan.
ayo baca
“Kami belum bisa mendapatkan hasil uji klinis dari Brazil. Mereka sudah lebih dulu melakukan uji klinis Sinovac. Diharapkan datanya sudah ada, tetapi mereka butuh waktu lebih lama untuk keamanan, imunogenitas, dan efikasi,” jelas Penny.