Ketika Para Calon Bupati Bandung Debat Mengenai Covid-19

Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung. ((Ryan Suherlan/Magang))
SOREANG, AYOBANDUNG.COM -- Butuh komitmen bersama agar penanganan pandemi covid-19 bisa maksimal. Tidak terkecuali bagi para kandidat calon bupati dan wakil bupati.
Penanganan covid-19, bukan hanya dibutuhkan saat pandemi, mengatasai masalah pasca pandemi juga sangat diperlukan. Sehingga dibutuhkan perencanaan yang matang, terutama bagi kepala daerah yang baru.
Penanganan pandemi covid-19, menjadi salah satu materi debat publik pasangan calon bupati dan wakil bupati Bandung. Tiga pasangan kepala dearah yang bertarung dalam Pilkada Kabupaten Bandung 2020 tersebut saling beradu konsep penangan corona virus.
Calon bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina, berpendapat selain penganan saat pandemi, pasca pandemi merupakan hal penting untuk dilakukan.
Pemulihan ekonomi menjadi hal penting untuk direncanakan. Dorongan untuk pengembangan UMKM menjadi salah satu andalan program kerjanya.
"Butuh relaksasi pendidikan. Kami akan membangun 2.000 ruang kelas baru yang nyaman dan aman," tutur Kurnia Agustina.
Ruang kelas baru merupakan pelajaran yang diambil dari pandemi covid-19. Dengan adanya ruang kelas baru, akan mampu menjadikan siswa lebih leluasa tanpa berdesakan saat belajar. Jaga jarak menjadi salah satu hal yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus.
Laboratorium kesehatan juga menjadi hal penting untuk penanganan pandemi. Infrastruktur ini menjadi sibuk karena harus melayani pemeriksaan dari pelbagai kalangan.
"Tenaga medis juga harus ditingkatkan, terutama ruang isolasi," ucapnya.
Bantuan lunak bagi UMKM menjadi salah satu program pasangan Kurnia Agustina-Usman Sayogi untuk memulihkan ekonomi masyarakat.
Sementara pasangan nomor urut 2, Yena Iskandar Masoem-Atep, berpendapat melindungi tenaga kesehatan dan petugas keamanan menjadi sangat penting untuk dilakukan saat ini.
ayo baca
Sebagai apoteker, Yena memahami betul jika tenaga medis merupakan aset berharga dalam melawan pandemi, sehingga dibutuhkan perlindungan ekstra.
"Tenaga medis dan petugas keamanan menjadi garda terdepan dalam melakukan penanganan. Mereka memiliki risiko tinggi, sehingga harus dilindungi," katanya.
Permodalan menjadi salah satu program yang akan digulirkan untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi.
Calon Bupati, Dadang Supriatna, mengatakan memiliki 3 langkah dalam penanganan pandemi, yakni pencegahan, rehabilitasi dan pemberdayaan.
"Ada tiga langkah memperbaiki yang berfokus pada industri pariwisata, idustri pertanian dan industri kreatif," paparnya.
Untuk mendorong industri pertanian, hal yang akan dilakukan adalah pemberian pupuk bersubsidi ayng diawali dengan dorongan pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha) sebagai sayarat penerimaan bantuan dari pemerintah.
Pasangan Bedas juga menjanjikan bantuan modal terhadap industri kratif melalui program bantuan Rp60juta/RW.
Walaupun ada perbedaan dalam penanganan pandemi covid-19, namun ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Bandung tersebut sama-sama memiliki keinginan untuk melepaskan diri dari pandemi covid-19.
Komitmen ketiganya ketika terpilih sangat dibutuhkan agar masyarakat bisa merasa aman. Namun yang tidak kalah penting adalah masyarakat bisa bekerjsama dengan cara menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari.
ayo baca
Dengan menerapkan protokol kesehatan, penyebaran covid-19 bisa diminimalisasi dan pandemi akan berakhir.
artikel terkait
Di Pilkada Jabar, Bawaslu Temukan 64 Pelanggaran. Kab. Bandung Te...
Pilkada Tetap Digelar 9 Desember, Paslon Dinta Kendalikan Penduku...

Silaturahmi Teh Nia ke Ayo Media Network

KPU Perbolehkan Paslon Pilkada Kampanye di Media Daring yang Terv...

Pengundian Nomor Calon Bupati Bandung, Wartawan Dilarang Masuk

Nomor Urut Pasangan Calon Bupati Bandung

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung Ditetapk...