SEOUL, AYOBANDUNG.COM -- Dilansir dari The Jakarta Post pada Minggu (29/11/2020), pemerintah Korea Selatan melarang pesta akhir tahun. Selain itu, kelas musik, sauna dan cafe harus tutup karena kasus Covid-19 pekan ini meningkat pesat sejak awal pandemi.

Virus Corona di Korea Selatan sempat mengalami penurunan hingga berada di angka 2 kasus positif. Namun, penyebaran kembali dengan sangat cepat dan memicu kekhawatiran pemegang ekonomi terbesar keempat di Asia itu.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan 450 kasus baru pada Minggu (29/11/2020) dan lebih dari 500 kasus terjadi selama 3 hari sebelumnya. Menurut pemerintah, penyebaran gelombang ketiga ini didominasi oleh kamp militer, sauna, sekolah dan gereja.

Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan pembatasan akan diperketat di setiap pertemuan dan kegiatan yang rawan penularan, khususnya Seoul dan kota-kota sekitarnya.

“Acara dan pesta tahun baru oleh hotel, party rooms, wisma dan fasilitas lain dilarang pemerintah,” jelas Chung usai bertemu pihak medis.

Ia menambahkan, sauna dan mandi uap berisiko tinggi terhadap infeksi virus sama seperti kelas musik khususnya alat musik tiup.

Aturan social distancing di luar daerah Seoul akan diperketat mulai Selasa.

Chung mengatakan pemerintah masih berdiskusi dengan parlemen terkait bantuan dana ketiga untuk keluarga dan UKM ditengah perekonomian yang sulit ini.

“Kami merasa membutuhkan bantuan dana di masa kritis ini. Pemerintah akan mengumumkannya setelah mendapat hasil dari diskusi dengan partai dan oposisi.”

Pada Minggu (29/11/2020), Presiden Moon Jae-in meninjau sekolah di Seoul yang dipersiapkan sebagai pusat ujian masuk universitas. Siswa akan dikarantina pada 3 Desember 2020. Hampir 500.000 siswa mendaftar ujian tersebut.

Presiden Moon mengunjungi kelas dengan meja yang dilengkapi partisi dan hand sanitizer. Setiap kelas hanya menampung lima peserta ujian. (Siti Nurul Pajriati/Magang)