Antapani, Kecamatan dengan Kasus Covid-19 Aktif Terbanyak di Bandung
Peta sebaran pandemi Covid-19 di kecamatan-kecamatan di Kota Bandung per Minggu (29/11/2020) pagi. Antapani, dengan 40 kasus, menjadi kecamatan dengan jumlah kasus Covid-19 aktif terbanyak. (https://covid19.bandung.go.id/peta)
ANTAPANI, AYOBANDUNG.COM -- Kota Bandung per Minggu (29/11/2020) pagi melaporkan jumlah kasus positif Covid-19 aktif sebanyak 592 kasus. Antapani, dengan 40 kasus, menjadi kecamatan dengan jumlah kasus Covid-19 aktif terbanyak.
Dua kelurahan di kecamatan ini, yakni Antapani Kidul dan Antapani Tengah, berada di urutan pertama dan kedua kelurahan dengan jumlah kasus positif Covid-19 aktif. Di Antapani Kidul tercatat sebanyak 18 kasus, sementara di Antapani Tengah sebanyak 17 kasus.
Merujuk situs web https://covid19.bandung.go.id/ yang dimutakhirkan setiap hari, kita bisa mengetahui tercatat jumlah total kasus positif terkonfirmasi saat ini sebanyak 3.384 kasus, terdiri dari 592 kasus aktif, 2.679 kasus sembuh, serta 113 kasus meninggal. Dibandingkan data sebelumnya, terjadi penambahan 4 kasus aktif dan 68 kasus sembuh.
Ke-592 kasus aktif ditemukan di setiap kecamatan di Kota Bandung. Tidak ada kecamatan bebas kasus positif aktif. Sumur Bandung dan Batununggal, masing-masing dengan 4 kasus, merupakan dua kecamatan dengan jumlah kasus positif aktif terkecil.
Kasus positif aktif adalah kasus positif Covid-19 terkonfirmasi yang saat ini sedang menjalani perawatan berupa isolasi. Isolasi bisa dilakukan di rumah sakit, hotel, atau juga rumah. Kasus positif aktif berakhir ketika pasien dinyatakan sembuh atau meninggal dunia.
Di sajian data pandemi di situs web https://covid19.bandung.go.id/, kita juga bisa mengetahui data lain terkait pergerakan jumlah suspek dan kontak erat. Jumlah total suspek diketahui sebanyak 10.147 kasus dengan 1.148 kasus di antaranya saat ini sedang dalam proses pemantauan. Untuk jumlah kontak erat, tercatat jumlah akumulatif 11.113 kasus dengan 1.969 kasus di antaranya dalam proses pemantauan.
Kecamatan Terbanyak
Berikut daftar 10 kecamatan dengan jumlah kasus positif aktif terbanyak per Minggu (29/11/2020) pagi:
Antapani dengan 40 kasus positif aktif dari total 177 kasus terkonfirmasi
Coblong 36 (192)
Arcamanik 35 (183)
Kiaracondong 35 (156)
Bojongloa Kidul 32 (127)
Bandung Kulon 32 (268)
Andir 31 (162)
Astanaanyar 28 (135)
Ujungberung 26 (94)
Cibeunying Kidul 25 (107)
Kelurahan Terbanyak
Berikut daftar 10 kelurahan dengan jumlah kasus positif aktif terbanyak per Minggu (29/11/2020) pagi:
Antapani Kidul dengan 18 kasus positif aktif
Antapani Tengah (17)
Dago (17)
Cisaranten Kulon (15)
Sukamiskin (13)
ayo baca
Sukapura (13)
Cikutra (13)
Ciroyom (12)
Jamika (11)
Pelindung Hewan (11)
Profil Antapani
Kecamatan Antapani, dengan luas total 400,54 hektare, terdiri dari empat kelurahan, yaitu Antapani Kidul, Antapani Tengah, Antapani Wetan, dan Antapani Kulon. Antapani Wetan, yang tercatat seluas 115 hektare, merupakan yang terluas dari keempatnya. Kecamatan hasil pemekaran yang diresmikan pada 14 April 2007 ini memiliki banyak kompleks permukiman skala menengah dan kecil yang tumbuh cepat dalam beberapa tahun terakhir.
Merujuk dokumen Kecamatan Antapani dalam Angka 2019 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, Antapani, yang wilayahnya berada di ketinggian 682-686 meter di atas permukaan air laut, terdiri dari 62 Rukun Warga (RW) dan 335 Rukun Tetangga (RT). Kelurahan Antapani Tengah menjadi penyumbang terbanyak dengan masing-masing 24 RW dan 113 RT.
Dokumen yang sama, sayangnya, tidak mencantumkan data tentang jumlah penduduk Antapani yang dimutakhirkan. Hanya tercantum jumlah penduduk Antapani Kidul dan Antapani Kulon per 2018 masing-masing 23.459 jiwa dan 8.957 jiwa.
Untuk memberikan layanan pendidikan bagi warga, di Antapani terdapat 14 unit Sekolah Dasar (SD) dengan 7.006 murid dan 306 guru.
Di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), terdapat 4 unit sekolah dengan 2.583 murid dan 120 guru. Juga tercatat 1 unit Madrasah Tsanawiyah (Mts) tanpa rincian jumlah murid dan guru.
Di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), terdapat 2 unit sekolah dengan 979 murid dan 68 guru. Juga tercatat 1 unit Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan 55 murid dan 7 guru.
Untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga, di Kecamatan Antapani terdapat 1 rumah sakit, 6 rumah sakit bersalin, 3 puskesmas, 69 posyandu, serta 4 balai pengobatan.
Kecamatan Antapani pada 2018 melaporkan ada 294 kepala keluarga (KK) sebagai penerima program beras miskin (raskin). Seluruhnya berasal dari Kelurahan Antapani Tengah.
Antapani merupakan salah satu kawasan di Kota Bandung tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu penandanya adalah berdirinya perumahan-perumahan baru. Tidak hanya kompleks yang luas, tapi juga klister-klaster yang berisi belasan unit rumah.
“Kecamatan Antapani memiliki 45 kompleks dan perumahan nasional (Perumnas). Karenanya, ada kekurangan dan kelebihan dari banyaknya hunian di kecamatan dengan empat kelurahan ini. Jadi di wilayah kami, ada sekitar 35 persen dari luas wilayah Kecamatan Antapani merupakan komplek," ujar Camat Antapani Ace Hermansyah dalam acara Bandung Menjawab, Selasa(6/10/2015).
Bersamaan dengan tumbuhnya kegiatan ekonomi di kawasan tersebut, muncul juga beberapa permasalahan baru. Salah satunya adalah makin besarnya volume air hujan yang melimpas ke badan jalan sehingga menimbulkan genangan atau cileuncang.
Bandung Masih Zona Oranye
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita memastikan bahwa Kota Bandung saat ini masih berada di zona oranye kewaspadaan Covid-19 atau daerah dengan risiko penularan sedang. Status ini mengacu 15 indikator khusus yang ditetapkan pemerintah pusat, terdiri dari 11 indikator epidemiologi, 2 indikator surveilans kesehatan masyarakat, serta 2 indikator pelayanan kesehatan.
"Pekan ini (data) dari provinsi (Jawa Barat), skor risiko masih di 1,83. Jadi masih zona oranye," ungkapnya ketika dikonfirmasi via pesan singkat, Senin (23/11/2020).
Sebelumnya, di hari yang sama Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana sempat menyebut bahwa Kota Bandung sudah berada di zona merah alias zona risiko tinggi. Salah satu pemicunya adalah penerapan protokol kesehatan di kalangan masyarakat yang semakin rendah, ditambah angka reproduksi yang meningkat.
Setelah melihat ulang data, Yana mengoreksi pernyataannya sendiri tersebut. Ia mengaku salah baca.
“Saya beberapa hari lalu berada di luar kota. Selintas baca Kota Bandung zona merah. Setelah dilihat di komputer, ternyata zona oranye. Ternyata yang zona merah adalah kota tetangga," ungkapnya.
ayo baca
Yana menegaskan, apa pun status zona Kota Bandung, warga harus tetap waspada. Warga tetap wajib disiplin menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir serta tidak berkerumun.