Bandung Zona Oranye, Lebih Aman Uang Kertas atau Tombol ATM?

[Ilustrasi] Saat pendemi Covid-19, warga mesti memenuhi kebutuhan dengan berbelanja. Timbul pertanyaan, saat transaksi, lebih aman mana, uang kertas atau tombol ATM untuk pembayaran lewat transfer? (Pixabay)
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Kota Bandung, pada Senin (23/11/2020), diumumkan masih masuk dalam zona oranye penyebaran Covid-19. Namun, situasi di lapangan, menurut Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana cukup rawan.
Bahkan hingga Rabu, keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di berbagai rumah sakit rujukan di Kota Bandung sudah maksimal. Per hari tersebut, tinggal 79 tempat tidur yang tersisa.
Di sisi lain, warga mesti memenuhi kebutuhan dengan berbelanja. Timbul pertanyaan, saat transaksi, lebih aman mana, uang kertas atau tombol ATM untuk pembayaran lewat transfer?
Uang kertas dinilai dapat menjadi media penularan Covid-19 sehingga penggunaannya dalam transaksi pembayaran tampak menurun di masa pandemi. Akan tetapi, risiko penularan Covid-19 melalui uang kertas ternyata lebih rendah dibandingkan tombol ATM.
Hal ini diungkapkan melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh Bank of England. Meski seseorang bersin di dekat uang kertas, virus corona tipe baru, SARS-CoV-2, penyebab Covid-19 tampak tidak dapat bertahan dengan jumlah yang tinggi pada uang kertas tersebut.
Temuan ini berlaku pada uang kertas modern yang terbuat dari polimer atau uang kertas lama yang terbuat dari kertas. Kadar virus corona pada uang kertas tampak stabil selama satu jam pertama setelah terpapar.
Akan tetapi, kadar virus corona tampak menurun menjadi 5% setelah 6 jam. Kadar virus menjadi di bawah 1% setelah 24 jam. Setelah lima hari, kadar virus pada uang kertas tak lagi terdeteksi.
ayo baca
Menurut penelitian ini, kemampuan virus corona bertahan hidup pada uang kertas tampak lebih rendah dibandingkan pada permukaan benda lain yang juga sering disentuh banyak orang. Di lingkungan toko, misalnya, risiko infeksi utama bukan berasal dari uang kertas, melainkan faktor-faktor lain.
Salah satu faktor tersebut adalah berada pada jarak yang dekat dengan orang terinfeksi. Faktor-faktor lainnya meliputi permukaan keranjang belanja atau troli, tombol PIN, produk di rak, atau layar sentuh yang tersedia di loket pembayaran.
Bila dibandingkan dengan permukaan-permukaan objek tersebut, uang kertas umumnya disimpan di dalam dompet, mesin kasir, atau brankas. Karena tersimpan di dalam tempat tertutur, risiko kontaminasi uang kertas oleh droplet dari orang terinfeksi yang batuk atau bersin akan lebih rendah. Sebaliknya, permukaan objek-objek lain seperti mesin ATM hingga keranjang belanja lebih rentan terhadap paparan droplet.
"Kontaminasi pada uang kertas, ketika itu terjadi, biasanya terjadi secara tidak langsung dari tangan orang yang terinfeksi, atau ketika seseorang menyentuh permukaan yang terinfeksi dan kemudian memegang uang kertas," kata tim peneliti, seperti dilansir Sky News.
Tim peneliti mengatakan, kontaminasi tak langsung biasanya hanya akan melibatkan kadar virus yang lebih rendah dibandingkan kontaminasi yang terjadi secara langsung. Selain itu, kadar virus pada uang kertas yang terkontaminasi juga tampak menurun secara cepat dalam hitunganjam.
ayo baca
"Dan itu merepresentasikan risiko yang tidak lebih besar dibandingkan permukaan lain yang bersentuhan dengan banyak orang dalam keseharian," kata tim peneliti.
artikel terkait

Kota Bandung Tak Lagi Zona Merah Corona

Olahraga di Tengah Pandemi Covid-19

Bangkit dengan Menanam

Diskusi Bugar Jasmani di Tengah Pandemi

Geliat Kawasan Wisata Ranca Buaya

Karang Taruna Mengajar

Penyemprotan Disinfektan di Taman Tegalega

5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berada di Pesawat Ketika Pande...