Rekor Baru, Kasus Aktif Covid-19 Bandung Naik 139 dalam Sehari

Swab test Covid-19. (Ayobandung.com/Irfan Al-Faritsi)
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Kasus positif Covid-19 di Kota Bandung terus mengalami kenaikan. Dalam sepekan terakhir, jumlah kenaikan kasus positif aktif Covid-19 secara konstan berada di atas 30 kasus dalam sehari.
Bahkan, kenaikan kasus positif aktif mengalami lonjakan dalam tiga hari terakhir. Pada Rabu 25 November 2020, terjadi kenaikan kasus positif aktif hingga 139 dalam sehari. Angka kenaikan tersebut merupakan yang paling tinggi sejak kemunculan Covid-19 di Kota Bandung.
Hingga 25 November malam, data yang dihimpun Pusat Informasi Covid-19 atau Pusicov Kota Bandung menunjukan total kasus positif Covid-19 aktif berjumlah 623. Sementara total kasus positif Covid-19 secara kumulatif berjumlah 3.185.
Jumlah kasus Covid-19 aktif di Kota Bandung saat ini juga merupakan yang tertinggi, setidaknya sejak September 2020. Kasus positif aktif menunjukan jumlah orang yang saat ini terpapar Covid-19 dan masih berada dalam masa perawatan, baik di rumah sakit ataupun isolasi mandiri.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusicov, kasus positif aktif di Kota Bandung memang selalu fluktuatif. Jumlahnya dapat bertambah ataupun berkurang setiap harinya.
Pasien positif aktif dapat berkurang bila ada yang sudah dinyatakan sembuh, dan dapat bertambah ketika ada yang terkonfirmasi positif berdasarkan hasil tes.
Pada pertengahan September hingga awal Oktober, jumlah kasus positif aktif di Kota Bandung rata-rata berada di kisaran 100-150 kasus setiap harinya. Jumlahnya fluktuatif, kerap bertambah ataupun berkurang sebanyak 20-30 kasus setiap hari.
Pada 7 Oktober, jumlah kasus positif aktif bertambah menjadi 200 kasus. Sejak saat itu, angka positif aktif di Kota Bandung meningkat ke kisaran 200-250 kasus setiap harinya, dan terus fluktuatif.
Angka tersebut sempat turun ke 190 kasus per-hari di pertengahan Oktober, tepatnya sejak 16 Oktober. Sejak saat itu hingga pertengahan November, jumlah kasus aktif harian berada di kisaran 190-200 kasus, bertambah dan berkurang 20-30 kasus setiap harinya.
Pada 12 November, angka positif harian meningkat ke kisaran 300 kasus per-hari. Jumlah ini kerap mengalami peningkatan setiap harinya, meskipun masih fluktuatif hingga 20 November.
Namun, peningkatan drastis mulai terlihat sejak 21 November --tiga pekan selepas libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW--hingga hari ini. Sejak 21 November, angka kasus positif aktif harian tidak lagi fluktuatif, melainkan konstan mengalami peningkatan.
ayo baca
Pada 21 November, kasus positif aktif di Kota Bandung berjumlah 339 kasus. Jumlahnya terus meningkat setiap harinya hingga 25 November; yakni 370 kasus, 398 kasus, 484 kasus, dan 623 kasus.
Lonjakan terjadi pada 24 November, dimana hari itu kenaikan kasus positif aktif mencapai 86 kasus dalam sehari. Di hari kemarin atau 25 November, rekor kenaikan kasus positif aktif kembali terjadi, dengan penambahan 139 kasus dalam sehari.
Rumah Sakit Penuh
Lonjakan kasus yang signifikan tersebut juga diiringi dengan berkurangnya jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit-rumah sakit rujukan di Kota Bandung. Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Kota Bandung sudah mencapai 90,37%.
"Kita dihadapkan pada tingkat (keterisian) tempat tidur yang sudah di angka 90,37%. Dari 789 tempat tidur, sekarang terisi 713. Sisanya 79, itu pun sudah waiting list," ungkapnya di Balai Kota Bandung, Rabu (25/11/2020).
Ia mengatakan, situasi tersebut menunjukan bahwa kasus Covid-19 di Kota Bandung memasuki masa darurat. Meskipun masih berada di zona kewaspadaan oranye, namun jumlah peningkatan kasus setiap harinya kian meningkat.
"Kita sudah masuk situasi cukup darurat, bahwa Bandung sudah harus konsentrasi dan berupaya maksimal lagi," ungkapnya.
Bukan hanya rumah sakit-rumah sakit rujukan yang menampung pasien positif bergejala. Situasi serupa juga terjadi pada pusat isolasi pasien positif tak bergejala atau OTG. Dua buah hotel yang disediakan Pemerintah Kota Bandung sebagai tempat isolasi OTG dinyatakan penuh.
"Tempat isolasi yang disiapkan pemkot itu penuh. Hotel S dan hotel U sudah penuh. Kita sedang mengupayakan lagi satu (hotel) untuk OTG," ungkapnya.
ayo baca
Untuk itu, Pemkot Bandung saat ini pun telah meminta para camat untuk dapat menyediakan pusat isolasi Covid-19 untuk pasien positif yang OTG di lingkungan masing-masing. Warga juga diingatkan untuk senantiasa menerapkan disiplin 3M dalam berkegiatan sehari-hari, termasuk di dalam rumah.