Serial Netflix "The Crown" Menjadi Bumerang bagi Keluarga Kerajaan Inggris

Serial The Crown yang ditayangkan di Netflix. (Netflix)
LONDON, AYOBANDUNG.COM – "The Crown" menjadi salah satu serial Netflix yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini.
Mengusung tema sejarah Keluarga Kerajaan Inggris, serial ini mendapatkan respon positif di seluruh dunia. Sayangnya, pihak keluarga kerajaan tidak berkoordinasi dengan Netflix.
Seorang jurnalis yang memperhatikan perkembangan kerajaan Inggris, Omid Scobie, mengatakan heran mengapa Netflix dan kerajaan tidak saling berkomunikasi
“Pasalnya, cerita itu sudah mencapai tahun yang krisis. Saya ingin tahu apakah ada bangsawan yang menyesal karena tidak mengambil kesempatan ini. Cerita "The Crown" dibuat untuk penonton di seluruh dunia," katanya.
“Mereka berharap 25 juta keluarga menonton season baru di bulan pertama dan orang-orang itu akan berpendapat kondisi Royal Family seperti dalam ceritanya.”
Maggie Rulli, koresponden ABC News menambahkan, “Saya penasaran, apakah mereka akan terlibat jika kedepannya crew mulai menyinggung era modern bangsawan. Namun, itu terlihat bertentangan dengan perjuangan Royal Family, terutama Ratu. Saya tidak bisa membayangkan mereka bekerja sama dengan Netflix.”
ayo baca
Hal ini terjadi setelah teman sekretaris pribadi Pangeran Charles mengecam ilustrasi "The Crown" tentang pengawal kerajaan yang bersikap tidak baik terhadap Putri Diana.
Saudara laki-laki Putri Diana, Earl Spencer, juga mengkritik "The Crown" yang dianggapnya sok tahu,
“Yang mengkhawatirkan adalah orang-orang lupa bahwa cerita itu hanyalah fiksi. Saya bertemu orang Amerika yang berpendapat bahwa dia mengetahui banyak sejarah dari menonton The Crown. Sebenarnya mereka belum mengetahui itu,” tutur Spencer pada Alan Titchmarsh dari ITV.
Titchmarsh bertanya seberapa jujur serial tersebut, lalu Spencer menjawab, “Ini sangat sulit karena banyaknya isapan jempol dalam cerita itu, bukan? Bisa saja semua berdasarkan fakta, tapi sebagian besar bukanlah fakta.”
Berbicara tentang Putri Diana, ia mengatakan “Saya merasa itu tugas saya untuk membela dia. Dia mempercayai saya sebagai wali dari anak-anaknya. Kami tumbuh bersama dan dia tetaplah orang yang sama tak peduli apapun yang akan terjadi. Jadi saya sangat bersemangat karena berperan dalam ingatannya.” (Siti Nurul Fajriati/magang)
ayo baca