Cegah Covid-19, Masyarakat Jangan Takut untuk Rapid dan Swab Test

[Ilustrasi] Rapid Test. (Ayobandung.com/Irfan Alfaritsi)
GARUT, AYOBANDUNG.COM -- Kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Garut semakin meningkat dari hari ke hari. Maka itu tak heran jika aktivitas rapid dan swab test semakin gencar dilakukan.
Namun sayang, masih banyak masyarakat yang tak mau melakukan kedua macam tes Covid-19 ini. Alasannya karena takut jika mereka dinyatakan positif Covid-19. Pasalnya jika sudah terkonfirmasi terpapar virus tersebut, masyarakat khawatir akan dikucilkan oleh lingkungan sosial.
Hal ini pun dibenarkan dokter Puskesmas Limbangan, Fauziah Fahma Jumhadi. Menurutnya, saat petugas kesehatan menggelar tes Covid-19 banyak masyarakat yang sengaja menghindar bahkan kabur.
"Jangan takut untuk rapid test sama swab test. Itu kan untuk kepentingan kita juga. Kalaupun benar positif Covid-19, itu kan penyakit, bukan aib," tutur Fauziah kepada Ayobandung.com, Selasa (24/11/2020).
Dia menuturkan, jika diyatakan positif Covid-19, masyarakat pasti akan mendapat perawatan berupa karantina untuk yang bergejala. Sementara untuk orang tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.
ayo baca
Di sisi lain, Fauziah menyampaikan, tindakan pencegahan Covid-19 tetap menjadi hal utama yang harus dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. Karenanya, masyarakat diimbau kembali menerapkan protokol kesehatan dengan tertib.
"Masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," tuturnya.
Menurut Fauziah, berdasarkan data yang ada, penyebaran Covid-19 di Garut kebanyakan berasal dari klaster keluarga dan pertemanan. Banyak masyarakat yang merasa aman saat berada di lingkungan keluarga dan pertemanan sehingga secara gegabah membuka maskernya.
Padahal tanpa mereka sadari, salah satu anggota keluarga atau teman mereka sedang terinfeksi virus Covid-19. Kondisi ini akhirnya mengakibatkan penularan yang lebih luas. Selain itu, kluster lain yang harus diwaspadai adalah kluster hajatan, termasuk pesta pernikahan.
"Di samping menerapkan 3M, sebaiknya masyarakat juga terus menjaga diri di rumah. Jalan dulu keluar rumah untuk hal-hal yang tidak begitu penting. Stop dulu jalan-jalan atau main," papar perempuan yang akrab disapa Uji itu.
ayo baca
artikel terkait

Pengisian Air Tempat Cuci Tangan Portable

Protokol Kesehatan di Kawasan Wisata

Kereta Bandung Jakarta Tetap Beropeasi dengan Protokol Kesehatan...

Operasi Yustisi Protokol Kesehatan di Kota Bandung

Ayo Media Network Gelar Rapid Test

Protokol Kesehatan di Toko Alat Rumah Tangga

Pemberlakuan Ganjil-genap di Pasar Andir

Rapid Test Massal di Jabar