Terus Bertambah, Kasus Positif Covid-19 di Bandung Dekati 3.000 Kasus
Peta sebaran pandemi Covid-19 di kecamatan-kecamatan di Kota Bandung per Senin (23/11/2020) petang. Jumlah total kasus positif sudah mendekati 3.000 kasus. Tepatnya 2.949 kasus, terdiri dari 398 kasus aktif, 2.440 kasus sembuh, serta 111 kasus meninggal dunia. (https://covid19.bandung.go.id/)
BANDUNG KULON, AYOBANDUNG.COM -- Masih berada di zona oranye kewaspadaan Covid-19, Kota Bandung terus melaporkan penambahan signifikan jumlah kasus positif terkonfirmasi. Per Senin (23/11/2020) petang tercatat jumlah total kasus positif sudah mendekati 3.000 kasus. Tepatnya 2.949 kasus, terdiri dari 398 kasus aktif, 2.440 kasus sembuh, serta 111 kasus meninggal dunia.
Bandung Kulon, dengan 40 kasus, bertahan sebagai kecamatan dengan jumlah kasus aktif terbanyak. Di tingkat kelurahan, Babakan Ciparay ada di urutan pertama dengan 18 kasus.
Merujuk situs web https://covid19.bandung.go.id/ yang dimutakhirkan setiap hari, kita bisa mengetahui terjadi penambahan 65 kasus terkonfirmasi dibandingkan laporan sebelumnya terdiri dari 28 kasus aktif, 36 kasus sembuh, serta 1 kasus meninggal dunia.
Kasus positif terkonfirmasi, yang jumlah totalnya 2.949 kasus, ditemukan di setiap kecamatan di Kota Bandung dengan jumlah bervariasi. Bandung Kulon melaporkan jumlah kasus positif terkonfirmasi paling banyak, yakni 242 kasus. Coblong ada di urutan kedua dengan 166 kasus.
Bandung Wetan merupakan kecamatan dengan jumlah kasus terkonfirmasi paling sedikit di Kota Bandung. Tercatat hanya ada 15 kasus terdiri dari 1 kasus aktif dan 14 kasus sembuh. Tidak ada kasus meninggal dunia di kecamatan ini.
Data lainnya menyebut jumlah total suspek diketahui sebanyak 9.789 kasus dengan 798 kasus di antaranya saat ini sedang dalam proses pemantauan. Untuk jumlah kontak erat, tercatat jumlah akumulatif 9.966 kasus dengan 1.875 kasus di antaranya dalam proses pemantauan.
Kecamatan Terbanyak
Berikut daftar 10 kecamatan dengan jumlah kasus positif terkonfirmasi terbanyak per Senin (23/11/2020) petang:
Bandung Kulon dengan 242 kasus positif terkonfirmasi
Coblong (166)
Arcamanik (161)
Cicendo (150)
Antapani (144)
Sukajadi (131)
Andir (127)
Lengkong (114)
ayo baca
Astanaanyar (113)
Babakan Ciparay (107)
Masih Zona Oranye
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita memastikan bahwa Kota Bandung saat ini masih berada di zona oranye kewaspadaan Covid-19 atau daerah dengan risiko penularan sedang. Status ini mengacu 15 indikator khusus yang ditetapkan pemerintah pusat, terdiri dari 11 indikator epidemiologi, 2 indikator surveilans kesehatan masyarakat, serta 2 indikator pelayanan kesehatan.
"Pekan ini (data) dari provinsi (Jawa Barat), skor risiko masih di 1,83. Jadi masih zona oranye," ungkapnya ketika dikonfirmasi via pesan singkat, Senin (23/11/2020).
Sebelumnya, di hari yang sama Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana sempat menyebut bahwa Kota Bandung sudah berada di zona merah alias zona risiko tinggi. Salah satu pemicunya adalah penerapan protokol kesehatan di kalangan masyarakat yang semakin rendah, ditambah angka reproduksi yang meningkat.
Setelah melihat ulang data, Yana mengoreksi pernyataannya sendiri tersebut. Ia mengaku salah baca.
“Saya beberapa hari lalu berada di luar kota. Selintas baca Kota Bandung zona merah. Setelah dilihat di komputer, ternyata zona oranye. Ternyata yang zona merah adalah kota tetangga," ungkapnya.
Yana menegaskan, apa pun status zona Kota Bandung, warga harus tetap waspada. Warga tetap wajib disiplin menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir serta tidak berkerumun.
Evaluasi Relaksasi
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, pihaknya tidak akan menambah daftar pusat aktivitas warga untuk dibuka kembali atau direlaksasi. Pihaknya akan terus mengevaluasi kebijakan relaksasi yang telah diterapkan.
"Justru kita belum ada penambahan relaksasi, tapi kita harus lebih banyak mengevaluasi relaksasi yang sudah ada karena khawatir," ungkap Oded di Balai Kota Bandung, Jumat (14/11/2020).
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menyebutkan, pihaknya telah memperingatkan setiap pelaku usaha yang bersangkutan untuk menerapkan aturan adaptasi kebiasaan baru (AKB) dengan tertib.
"Yang paling utama digarisbawahi tidak ditemukan adanya kasus (di tempat yang telah direlaksasi). Sementara ini kita percaya saja, masa mau dicek ulang. Kita pun ingatkan satgas jangan hanya bagus di kertas saja, daya tampung 50%, jangan memaksakan hanya untuk peluang ekonomi," ungkapnya.
ayo baca
Ema mengatakan, bila kasus Covid-19 di Kota Bandung semakin meningkat, bukan tidak mungkin jumlah tempat kegiatan warga yang direlaksasi akan dikurangi. Bahkan perwal AKB yang saat ini berlaku pun akan diubah.
artikel terkait

3 Tempat yang Paling Berisiko Tularkan Corona

90% ASN Pemkot Bandung Sembuh dari Covid-19

Ridwan Kamil Ajak Penyintas Corona Sumbang Plasma Darah

Penyemprotan Disinfektan di Babakan Tarogong

Wakil Wali Kota Bandung Apresiasi Bank Sampah Simpangsari Peduli...

Pemberlakuan Ganjil-genap di Pasar Andir

Pemkot Bandung Tinjau AKB Sektor Perhotelan

Pandemi Covid-19, Pasar Tradisional di Bandung Jualan Online