Update Corona Kabupaten Bandung 13 November 2020: Total 1.317 Kasus, 339 Aktif

Ilustrasi tenaga medis dalam penanganan pandemi Covid-19 (https://covid19.bandungkab.go.id/)
SOREANG, AYOBANDUNG.COM -- Kabupaten Bandung per Jumat (13/11/2020) melaporkan jumlah akumulatif kasus positif Covid-19 sebanyak 1.317 kasus, terdiri dari 339 kasus aktif, 961 kasus kasus sembuh, serta 52 kasus meninggal dunia. Dibandingkan data sehari sebelumnya, terjadi penambahan 70 kasus.
Jumlah kasus aktif di Kecamatan Pacet diketahui melonjak hingga saat ini ada di angka 112 kasus. Terjadi penambahan 43 kasus aktif dibandingkan data seahri sebelumnya.
Merujuk informasi di akun Twitter @bandungpemkab, jita bisa memperoleh informasi tentang rincian pergerakan data kasus positif aktif di tiap kecamatan. Cicalengka, dengan 37 kasus, berada di urutan kedua.
Kasus positif aktif adalah kasus positif Covid-19 terkonfirmasi yang saat ini sedang menjalani perawatan berupa isolasi. Isolasi bisa dilakukan di rumah sakit, hotel, atau juga rumah. Kasus positif aktif berakhir ketika pasien dinyatakan sembuh atau meninggal dunia.
Data pandemi yang secara leluasa bisa diakses warga Kabupaten Bandung ini juga menginformasikan jumlah total suspek sebanyak 2.598 kasus dengan 66 kasus di antaranya sedang dalam proses pengawasan. Tidak ada perubahan angka dibandingkan data yang tercatat sehari sebelumnya.
Berikut daftar 10 kecamatan dengan jumlah kasus positif aktif terbanyak di Kabupaten Bandung per Jumat (13/11/2020) petang:
Pacet dengan 112 kasus aktif dari total 123 kasus terkonfirmasi
Cicalengka 37 (86)
Cileunyi 35 (102)
Margaasih 35 (95)
Baleendah 28 (149)
Rancaekek 17 (55)
Margahayu 16 (90)
Katapang 13 (52)
Soreang 13 (55)
Paseh 9 (41)
Klaster Pondok Pesantren
Diketahui, sebanyak 104 santri di dua pondok pesantren di Kabupaten Bandung terpapar Covid-19. Santri yang terpapar tersebut berdasarkan hasil tes yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung setelah mendapat laporan ada santri yang kehilangan indra penciumannya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Grace Mediana mengakui, sejauh ini telah melakukan pemeriksaan di 12 pondok pesantran. Dari sini ketahuan siswa ponpes yang akhirnya terkontaminasi oleh Covid-19.
"Sebetulnya, kami sudah mendapat kabar bahwa santri kehilangan Indera penciumannya dan tidak ada bergejala jadi dilakukan tindak lanjut dengan melakukan swab PCR," kata Grace, Kamis (12/11/2020).
Dia pun menugaskan Puskesmas untuk melakukan screening dan hasilnya menemukan santri yang positif terjangkit Covid-19. Dinkes pun memberikan informasi pada pondok pesantren untuk melakukan isolasi mandiri.
"Alhamdulillah yang di pondok pesantren tersebut pengelolanya kooperatif dan bekerja sama dengan baik. Tentunya kami bersyukur dan semoga ini menjadi contoh ponpes lain untuk dapat membuka dan membolehkan testing tersebut karena ini salah satu percepatan mata rantai Covid-19," tegas Grace.
Grace mengakui pondok pesantren rentan terhadap paparan Covid-19. Santri memang harus diam di tempat yang ramai dengan orang dan juga melakukan aktivitas di tempat ramai.
Di sisi lain, Grace mengakui karakter ponpes yang memiliki jumlah santri yang banyak. Dia mengakui sejauh ini santri bisa menjalankan protokol kesehatan.
"Kalau santri yang besar jumlahnya sudah lakukan dan Alhamulillah tidak ditemukan, bukan berarti tidak boleh melakukan aktivitas tapi sejauh apapun menjalankan protokol kesehatan, Insyaallah,"katanya.
Hotline dan Daftar RS
Bagi warga Kabupaten Bandung yang ingin memperoleh informasi atau melaporkan informasi terkait pandemi Covid-19, Pemkab Bandung menyediakan layanan di nomor darurat 0821-1821-9287. Warga juga bisa menguhubungi hotline Diskominfo Kabupaten Bandung di 0812-9412-1893.
Pemerintah Kabupaten mencantumkan juga informasi tentang beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan bagi pasien dengan status pasien dalam pengawasan, yaitu Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Rumah Sakit Rotinsulu, Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan Baleendah, RSUD Majalaya, Rumah Sakit Dustira, Gedung Karantina Covid-19 Baleendah, serta RS Santosa Kopo.
Virus corona diketahui menular melalui kontak dengan droplet saluran napas penderita. Droplet merupakan partikel kecil dari mulut penderita yang mengandung kuman penyakit, yang dihasilkan pada saat batuk, bersin, atau berbicara. Penularan rentan terjadi dalam jarak hingga 1 meter.
Untuk menekan angka penyebaran Covid-19, masyarakat diajak untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya, memakai masker, menghindari kerumunan, serta rajin mencuci tangan.