Ketatnya Protokol Kesehatan saat Berobat Gigi di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
[Ilustrasi] Pengobatan gigi. (Pixabay)
COBLONG, AYOBANDUNG.COM -- Denni mulai mengalami keluhan sakit gigi sejak Juni lalu. Dia berencana berobat ke Puskesmas Puter, Fasilitas Kesehatan (Faskes) pertama sesuai dengan data BPJS Kesehatan yang dimilikinya.
Namun, lantaran pandemi Covid-19, layanan kesehatan gigi di puskesmas tersebut ditiadakan. Denni pun mencari lagi tempat berobat gigi yang buka; klinik atau rumah sakit.
Denni sebenarnya sempat bingung harus berobat ke mana, tapi dia memutuskan datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unpad di Sekeloa. Awalnya dia sempat khawatir saat harus berobat ke sana, sebab pernah ada beberapa pegawainya yang dinyatakan positif Covid-19.
"Mau bagaimana lagi, sakit giginya enggak bisa ditahan. Mau enggak mau, saya harus berobat ke RSGM Unpad," tuturnya kepada Ayobandung.com, Kamis (5/11/2020).
Dengan mengenakan protokol kesehatan lengkap, Denni memberanikan diri pergi ke RSGM Unpad. Di sana para pegawai tampak menerapkan protokol kesehatan. Mereka memakai masker, faceshield, dan sarung tangan.
Sebelum masuk ke RSGM Unpad, suhu tubuh Denni dicek terlebih dulu oleh petugas keamanan. Setelah bertemu dengan dokter gigi, Denni dinyatakan harus menjalani perawatan syaraf gigi.
Perawatan ini dilakukan dengan melewati beberapa kali pertemuan. Dia harus 4 kali bolak-balik ke dokter gigi.
Saat memasuki ruang perawatan gigi, Denni diminta mengenakan alat pelindung diri (APD). Selain memakai masker dan faceshield, perawat dan dokter juga mengenakan APD yang sama.
Sepanjang perawatan syaraf gigi berlangsung, protokol kesehatan terus diterapkan.
"Walaupun pakai APD, tapi perawatan giginya lancar. Alhamdulillah sakit gigi saya sekarang sudah mulai sembuh. Jadi enggak sakit terus," ujar Denni.
Menurutnya, memakai APD; masker dan faceshield, sangat penting. Pasalnya saat melakukan pengobatan gigi, dokter dan perawat bersentuhan lansung dengan mulut pasien. Hal ini sangat berisiko terhadap penularan Covid-19.
"Dengan menerapkan protokol kesehatan, pasien juga merasa lebih aman dan nyaman," kata Denni.