Buruh Gelar Demo Hari Ini, Satgas Covid-19 Ingatkan Potensi Penularan Virus Corona

Massa aksi sedang mengibarkan bendera salah satu organisasi buruh saat unjuk rasa menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021 sebesar 8% serta pembatalan Omnibus Law di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (27/10/2020). Unjuk rasa tersebut dihadiri oleh ratusan buruh dari berbagai daerah dan organisasi. (Ayobandung.com/Ryan Suherlan/magang)
JAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Puluhan ribu buruh yang tergabung dalam 32 konfederasi dan federasi seperti KSPI, KSPSI AGN, dan Gekanas akan melakukan aksi serentak di 24 provinsi pada 2 November 2020.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, untuk wilayah Jabodetak, aksi akan dipusatkan di Istana dan Mahkamah Konstitusi. Titik kumpul di Patung Kuda Indosat sekitar pukul 10.30 WIB.
Adapun buruh yang akan mengikuti aksi berasal dari berbagai kota seperti Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang Raya, Serang, Cilegon, Karawang, Bekasi, Purwakarta, Subang, Indramayu, Cirebon, Bandung Raya, Cimahi, Cianjur, Sukabumi, Semarang, Kendal, Jepara, Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, dan Gresik.
Selain itu, aksi juga akan dilakukan di Jogja, Banda Aceh, Medan, Deli Serdang, Batam, Bintan, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Lampung, Makassar, Gorontalo, Bitung, Kendari, Morowali, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Lombok, Ambon, Papua, dan sebagainya.
Selain besok, aksi akan dilanjutkan 9 November 2020 di DPR RI untuk menuntut dilakukannya legislatif review dan tanggal 10 November 2020 di kantor Kementerian Ketenagakerjaan untuk menuntut upah minimum 2021 harus tetap naik.
Potensi penularan Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa saat ini Indonesia masih dalam kondisi pandemi sehingga masyarakat diminta tidak berkerumun.
ayo baca
"Mari kita ingat bahwa kita masih dalam kondisi pandemi, ada kedaruratan kesehatan masyarakat. Untuk itu kami ingatkan kembali kepada masyarakat untuk bahu-membahu menurunkan angka kasus Covid-19," pesannya saat memberi keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden beberapa waktu lalu.
Wiku mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Saat berada di luar rumah, masyarakat hendaknya menghindari kerumunan. Ia berharap tidak ada klaster yang timbul dari kerumunan massa dari kegiatan yang sedang berlangsung akhir-akhir ini.
"Sinergi seluruh elemen masyarakat adalah kunci utama penekanan kasus positif Covid-19 di daerah, tanpa adanya sinergi ini maka kasus di daerah akan terus meningkat. Ingat, perang melawan Covid-19 adalah kerja bersama kita," kata Wiku.
Wiku juga merujuk pada peningkatan kasus yang berdasar dari libur panjang beberapa waktu lalu, dimana ditemukan lonjakan kasus yang terjadi dalam beberapa pekan kedepan setelah masa libur panjang.
ayo baca
"Jangan sampai hal ini terjadi lagi, karena jika ini terkena pada kelompok rentan, usia lanjut, dampaknya fatal. Kami ingatkan sekali lagi betul-betul menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat," jelas Wiku.
artikel terkait

6 Cara Menjelaskan Virus Corona kepada Anak agar Mereka Tidak Cem...

Unjuk Rasa Buruh Tuntut Kenaikan UMP 2021

Mari Dukung Dokter dan Nakes dengan Gerakan 3M

Buruh KBB Tolak Omnibuslaw

Unjuk Rasa Buruh di PN Bandung

Aksi Unjuk Rasa Buruh Tolak Omnibus Law

Buruh Tuntut Kenaikan UMK 2019 Sebesar 20%

DEMO BURUH