GEDEBAGE, AYOBANDUNG.COM -- Persib mencoba berbagai cara untuk mempertahankan stabilitas tim di tengah pukulan keras pandemi Covid-19. Pelatih Persib Bandung Robert Alberts pun mencoba meyakinkan para pemainnya untuk tetap kokoh dalam berbagai kondisi.
Pandemi Covid-19 membuat masa depan Liga 1 2020 tak bisa diprediksi. Dengan ketidakjelasan nasib kompetisi ini, beberapa tim peserta bahkan kelabakan karena ditinggalkan sejumlah pemain pilarnya.
PSSI pun mencoba mencari solusi untuk masalah ini dengan kembali membuka jendela. Semula, jendela transfer musim ini akan kembali dibuka pada Desember atau di putaran kedua. Namun, PSSI mendadak membuka jendela transfer pada pertengahan September hingga Oktober lantaran beberapa tim kehilangan legiun asingnya.
Robert menilai, jendela transfer memang penting untuk membangun kekuatan dan komposisi tim dalam mengarungi kompetisi. Namun mengamati keputusan membuka jendela transfer di luar waktu yang ditentukan menjadikan tak adanya kepastian kebijakan.
"Pada kasus ini, di Persib, Saya rasa kami sangat profesional karena kami tahu, yang terpenting adalah bagaimana menjaga sebisa mungkin pemain yang dimiliki. Dan saling menguatkan satu sama lain, klub percaya pada pemain dan pemain juga percaya kepada klub. Ini adalah bentuk dari profesionalisme," kata Robert, Kamis (22/10/2020).
Tak hanya itu, pelatih asal Belanda itu mengaku cukup kaget dengan beberapa spelukasi yang beredar. Robert mengatakan, spekulasi paling aneh yang didengarnya adalah adanya kebijakan yag memperbolehkan tim mendatangkan pemain dari liga dengan reputasi buruk selama bursa transfer Liga 1.
"Tapi untuk sekarang, saya diberitahu, klub bisa merekrut pemain tanpa adanya standar liga asal. Kami bisa mengambil pemain sekalipun bukan pemain yang profesional atau dari liga yang sangat buruk, level yang sangat bawah hanya untuk mengisi slot pemain asing," katanya.
Usai mendengar rumor yang beredar, Robert cukup khawatir. Pasalnya andai aturan tersebut ditetapkan kredibilitas dan standardisasi perekrutan pemain asing di sepak bola Indonesia akan tercoreng. Alih-alih mendatangkan pemain secara asal, Robert justru menyarankan tim Liga 1 agar tetap memainkan pemain yang ada atau memberi kesempatan kepada pemain lokal atau muda.
"Saya rasa itu salah. Jika tidak bisa menarik pemain baru lebih baik melihat pemain yang ada. Atau mencari pemain yang berasal dari daerah maupun lingkungan klub tersebut. Beri mereka kesempatan. Tidak perlu mencari pemain baru yang didatangkan dari level yang tidak jelas," ungkap Robert.
Robert juga menegaskan, untuk merekrut pemain agar bisa tampil di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Tanah Air, kualitas dan rekam jejak pemain sedianya menjadi prioritas utama. Hal itu untuk menunjukkan standardisasi kualitas para pemain yang manggung di Liga 1.
"Mereka harus sesuai kualitasnya dengan standar yang ada di Indonesia. Dan saya rasa ini adalah isu besar yang harus didiskusikan karena saya juga belum pernah berdiskusi soal ini, saya hanya mendengar kabar ini," ujarnya.