Banjir-Longsor Cianjur: Alat Terbatas, Evakuasi Warga Terhambat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur kesulitan melakukan evakuasi korban banjir bandang di 4 kecamatan di Kabupaten Cianjur wilayah Selatan. Sarana dan perlengkapan BPBD terbatas. (Istimewa)
CIANJUR, AYOBANDUNG.COM — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur kesulitan melakukan evakuasi korban banjir bandang di 4 kecamatan di Kabupaten Cianjur wilayah Selatan. Sarana dan perlengkapan BPBD terbatas.
Salah satunya pengevakuasian di Kecamatan Agrabinta. BPBD melalui Relawan Tangguh Bencana (Retana) kesulitan mengevakuasi warga melalui jalur darat karena akses jalan tertutup longsor.
Koordinator Retana Kecamatan Agrabinta Ramlan mengatakan, terbatasnya alat evakuasi dan masih tinggi serta derasnya debit air banjir bandang menjadi kendala yang dihadapi petugas di lapangan.
"Airnya sangat deras, peralatan evakuasi kami terbatas. Termasuk juga tidak adanya perahu yang bermesin, sehingga proses evakuasi warga terkendala," kata Ramlan kepada Ayobandung.com saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (3/10/2020).
Disebutkan Ramlan, ketinggian air di sejumlah desa yang terendam banjir bandang masih cukup tinggi mencapai sekitar 3 meter.
"Untuk sementara warga yang terdampak dievakuasi ke Kebon Kopi milik PTPN dan wilayah yang dinilai aman. Kami juga masih menunggu bantuan relawan dan personil dari Kabupaten dan Provinsi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan 4 kecamatan di Kabupaten Cianjur wilayah Selatan diterjang banjir bandang Sungai Cisolan dan Cibuni serta longsor, satu orang dikabarkan meninggal, Sabtu (3/10/2020) dini hari. Banjir dan longsor terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebih kurang 5 jam.
Keempat kecamatan di Cianjur yang diterjang banjir dan longsor tersebut yakni Kecamatan Leles, Cijati, Agrabinta, dan Sindangbarang. Warga yang meninggal dikabarkan dari Kecamatan Leles karena tertimba longsor.
Plt Camat Leles Acep Junadi membenarkan adanya banjir bandang dan longsor di wilayahnya. Tiga desa dilanda banjir dari Sungai Cisokan yang meluap, yakni Desa Pusakasari, Karyamukti, dan Sindangsari.
Sementara itu, longsor menimpa kawasan 5 desa, yakni Desa Nagasari, Sukajaya, Sukamulya, Sukasirna, dan Mandalawangi.
“Betul ada 3 desa dilanda sungai Cisokan meluap dan lima desa alami longsor, kita lagi menuju lokasi longsor,” ujar Acep kepada Ayobandung.com saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (3/10/2020).
Acep pun membenarkan adanya korban meninggal di Desa Sindangsari akibat terbawa arus sungai Cisokan yang meluap.
“Yang saya terima informasinya begitu, tapi kita akan menuju lokasi sungai meluap, datanya akan ada,” katanya.