Penjahit Desa Rahayu Paling Terdampak Covid-19

ilustrasi penjahit. (Ayobandung.com/Muhammad Ikhsan)
MARGAASIH, AYOBANDUNG.COM -- Bisnis topi Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Sejak awal 2020, omsetnya turun hingga 70% karena permintaan yang terus berkurang.
Asep Andyan, salah seorang pengusaha topi di Desa Rahayu, mengatakan, walaupun usahanya terdampak, namun pengusaha masih mendapat penghasilan, karena masih berproduksi walaupun tidak lancar seperti biasanya.
"Walaupun kecil, tapi masih bisa bertahan dengan menurunkan produksi," ujar Asep saat dihubungi, Minggu (27/9/2020).
Bahkan merek topi S12 yang dikelola Asep, tidak sampai mengurangi karyawannya. Namun yang paling terdampak adalah penjahit yang biasa mengerjakan pesanan dari para pengusaha topi.
Asep menjelaskan, selain dikerjakan karyawan, pesanan topi kepada pengusaha juga dikerjakan oleh ratusan orang lainnya yang sebagian besar merupakan warga Desa Rahayu.
"Biasanya memang kami maklunkan kepada penjahit. Karena pesanan turun, penjahit ini yang paling terdampak, karena tidak mendapat maklunan dari kami," ujarnya.
ayo baca
Tidak sedikit, kata Asep, penjahit di Desa Rahayu yang kehilangan pendapatan andalannya.
"Mereka banyak yang bekerja serabutan. Kami juga tidak bisa berbuat banyak, karena pesanan sedikit dan masih bisa dihandle oleh karyawan, jadinya tidak dimaklunkan," katanya.
Sejak penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), memang pesanan mulai datang, namun jumlahnya tidak seberapa.
"Kondisi ekonomi baik di dalam maupun di luar negeri kan belum pulih. Topi itu bukan barang yang pokok, masyarakat juga tidak banyak membelinya," ujarnya.
ayo baca
Dia berharap agar kondisi ekonomi segera pulih, supaya bisnis berjalan lancar seperti sedia kala.
artikel terkait

Peningkatan Fasilitas Pencegahan Covid-19 di Bandara Husein Sastr...

Melukis Model Bersama

Produksi Tekstil di Kabupaten Bandung Menurun

Penutupan Gedung Sate Diperpanjang

Mural Semangat Dimasa Pandemi

Kreasi Sepeda Kayu Unik Buatan Kabupaten Bandung

Pasar Buku Palasari Sepi Pembeli

7 Poin Relaksasi Pembayaran PBB di Kota Bandung