Kolektor Uang Gigit Jari Tak Kebagian Uang Rp75.000

Kolektor Uang Gigit Jari Tak Kebagian Uang Rp75.000 Edisi HUT Ke-75 RI (Ayobandung.com/Eneng Reni)
SUMUR BANDUNG, AYOBANDUNG.COM -- Bank Indonesia (BI) mulai melakukan penukaran uang pecahan Rp75.000 yang dibuat untuk memperingati HUT RI ke-75. Tak tanggung-tanggung, penukaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia (UPK 75 Tahun RI) di Kota Bandung langsung diserbu warga.
Khusus untuk penukaran UPK 75 Tahun RI Rp75.000, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat (KPw BI Jabar) Jalan Braga, Kota Bandung, melayani 150 penukaran per hari. Saat ini, KPw BI Jabar menyediakan 1.500 UPK 75 Tahun RI tersebut per 10 hari kerja.
Untuk diketahui, terdapat dua tahap periode pemesanan jadwal dan lokasi penukaran.Tahap pertama, periode pemesanan per tanggal 17 Agustus 2020 yang dibuka mulai pukul 15.00 WIB hingga 30 September 2020.
Tempat penukaran bisa dilakukan di Kantor Pusat (KP) Bank Indonesia dan 45 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri (KPwDN) di semua provinsi dan beberapa kota atau kabupaten.
Untuk tahap kedua, periode pemesanan per tanggal 1 Oktober 2020 hingga selesai. Untuk periode kedua, tempat penukaran bisa dilakukan di Bank Indonesia, baik kantor pusat maupun KPwDN, dan 5 bank umum yang ditunjuk.
Namun karena dicetak terbatas, salah satu kolektor uang, Iwan Ridwan (57) harus gigit jari lantaran tak mendapatkan jadwal penukaran uang edisi khusus itu di tahap pertama. Dia kalah cepat saat melakukan registrasi untuk penukaran uang tersebut. Beruntung, sang anak bisa mendapatkan satu lembar Rp75.000 dan bisa mengantre untuk koleksi pribadi.
"Sengaja untuk koleksi pribadi, tidak untuk dijual. Kan ada nomor-nomor tertentu dan buat kita itu koleksinya bagus. Dari bujangan saya udah koleksi," kata Iwan saat ditemui di lokasi penukaran, Selasa (18/8/2020).
Iwan memilih menjadi kolektor uang dengan edisi khusus lantaran memiliki latar belakang pekerjaan sebagai pegawai Bank Indonesia.
ayo baca
"Pilih koleksi uang karena saya juga mantan pegawa bank. Saya baru pensiun dari KPw BI Jakarta. Saya masuk BI Jakarta tahun 1984. Dulu basic saya pengamanan. Saya sering melakukan tugas pengawalan. Jadi ketika BI mengantar bahan uang ke Peruri (badan usaha milik negara sebagai pelaksana Pencetakan Rupiah) saya yang kawal," katanya.
Iwan juga menuturkan, memang sengaja mengkoleksi uang zaman dulu yang tidak akan keluar lagi. Bahkan Iwan mengatakan, dalam koleksinya sudah ada satu set uang rupiah edisi Soekarno hingga uang pecahan logam dan kertas yang dikumpulkan sejak 1954.
"Dari sekian edisi khusus favorit saya yang edisi Soekarno. Karena satu, memang dapatnya 1 set sampai kita figurakan. Ya itu, edisi Soekarno itu salah satu karismanya berbeda. Kalau edisi bunga kan coraknya beda kalau Soekarno lebih istimewa," katanya.
Iwan juga mengaku, salah satu edisi uang zaman dahulu yang sulit dirinya dapatkan adalah uang 1 sen dengan gambar bunga berwarna kuning.
"Itu susah didapat. Yang 1 sen saya akhirnya dapat di BI Pontianak," ucapnya.
Iwan pun tak lupa berbagi trik sebagai kolektor uang. Salah satunya, cara untuk menjaga uang koleksi agar tetap dalam kondisi terawat meski telah berumur tua.
"Trik khusus buat simpen uang supaya kondisinya baik itu saya biasa dikasih plastik kayak album. Contoh, kalau kita cetak foto kita simpen di album, nah uang itu juga gitu, gak boleh di laminating juga," ujarnya.
artikel terkait

Peningkatan Fasilitas Pencegahan Covid-19 di Bandara Husein Sastr...

Produksi Tekstil di Kabupaten Bandung Menurun

Penutupan Gedung Sate Diperpanjang

Mural Semangat Dimasa Pandemi

Penukaran Uang Edisi HUT RI

Sarat Makna, Ini Filosofi Uang Rp75.000

Kreasi Sepeda Kayu Unik Buatan Kabupaten Bandung

Pasar Buku Palasari Sepi Pembeli