Kajian Epidemiologi, Covid-19 Bogor Diprediksi Meningkat Juli-Agustus

Wali Kota Bogor Bima Arya (Dok. Humas Setda Kota Bogor)
BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan bahwa terdapat kajian dari tim ahli epidemiologi yang menyebut penyebaran Covid-19 Kota Bogor berpotensi meningkat lagi.
Karena itu, Pemerintah Kota Bogor melakukan sejumlah langkah antisipasi dalam menyikapi itu, termasuk kenaikan kasus positif Covid-19 Kota Bogor khususnya dalam 10 hari terakhir.
"Dari hasil kajian tim ahli epidemiologi penyebaran virus Covid-19 akan meningkat lagi Kota Bogor pada Juli sampai Agustus 2020," kata Bima dalam pernyataan yang disampaikan di Kota Bogor, Minggu (21/6/2020).
Menurut dia, guna mengantisipasi peningkatan penyebaran Covid-19 pada Juli hingga Agustus 2020 hanya bisa dilakukan dengan mencegah transmisi lokal, yakni interaksi manusia dari luar kota Bogor ke Kota Bogor.
Pemkot Bogor, kata Bima, harus melakukan langkah-langkah antisipasi guna menekan kenaikan penyebaran Covid-19 dan mengendalikannya agar tetap landai.
"Targetnya, buka bukan mengejar angka positif Covid-19 menjadi rendah, tapi berikhtiar agar lebih banyak warga Kota Bogor yang selamat," katanya.
ayo baca
Ia menjelaskan, Pemkot Bogor akan melakukan tiga langkah antisipasi, yakni penguatan mitigasi infeksi, melakukan tes usap (swab) lebih masif, serta terus melakukan kampanye penerapan protokol kesehatan di masyarakat.
Menurut dia, pada penguatan mitigasi infeksi, dilakukan dengan membangun sistem lacak dan pantau melalui surveilas. "Kami melakukan penguatan pasukan di lapangan yang disebut deteksi aktif (detektif) Covid-19. Pada tim detektif Covid-19 ada unit melacak dan unit pemantau," katanya.
Tugas unit pelacak adalah melacak orang-orang yang teridentifikasi positif Covid-19. "Tim pelacak ini bekerja menentukan ODP (orang dalam pemantauan) semaksimal mungkin dan seakurat mungkin setelah diketahui adanya kasus positif," katanya.
Kemudian, tim pemantau, tugasnya adalah memastikan agar orang-orang yang ODP tetap dipantau dan tidak ke mana-mana selama 14 hari. "Unit pemantau ini anggotanya ada 822 orang di seluruh Kota Bogor, yakni merekrut tenaga sukarelawanuntuk menguatkan tim di puskesmas," katanya.
ayo baca
Tim pelacak dan tim pemantau ini diharapkan terus bekerja secara intensif dan efisien dalam mengidentifikasi penyebaran Covid-19 di Kota Bogor.
Berita ini merupakan hasil kerja sama antara Ayo Media Network dan Republika.co.id.
Isi tulisan di luar tanggung jawab Ayo Media Network.