Waspadai, Ini Gejala dan Cara Ebola Menyebar

[Ilustrasi] Ebola bisa menyebar melalui cairan tubuh, termasuk air mani. (Pixabay)
JAKARTA, AYOBANDUNG.COM – Ebola memiliki gejala yang tidak berbeda jauh dengan sejumlah sakit yang lain. Karena itu, masyarakat perlu mengetahui gejala dan cara ebola menyebar.
Kasus Ebola kembali dilaporkan mewabah di Kongo. Ebola tak kalah berbahaya dari virus corona Covid-19.
Melansir dari Everyday Health, Ebola adalah penyakit menular yang berasal dari Afrika. Penyakit itu berasal dari keluarga virus yang dikenal sebagai Filoviridae. Penyakit-penyakit ini menyebabkan demam berdarah, suatu kondisi serius yang dapat menyebabkan pendarahan hebat, kegagalan organ, dan kematian.
Manusia dapat terjangkitt Ebola dari hewan yang terinfeksi. Setelah transmisi awal, virus dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh.
Sejak Ebola ditemukan pada 1976, beberapa wabah telah terjadi, terutama di Afrika. Wabah paling banyak terjadi antara 2014, 2016 dan Agustus 2018. Hanya sekitar setengah dari orang yang terkena Ebola akan bertahan.
Para peneliti telah mengidentifikasi lima jenis virus Ebola, yakni jenis Hutan Tai (sebelumnya bernama Pantai Gading), Sudan, Zaire, Bundibugyo, dan reston.
Virus yang menyebabkan wabah 2014-2016 di Afrika adalah jenis Zaire. Jenis lain dari virus Ebola, yang disebut Bombali baru-baru ini ditemukan pada kelelawar.
Tanda dan Gejala
Gejala Ebola biasanya muncul antara 5 hingga 10 hari setelah terinfeksi. Namun bisa juga mulai dari 2 hingga 21 hari setelah kontak dengan virus.
Gejala awal:
- Demam
- Sakit kepala parah
- Panas dingin
- Nyeri sendi dan otot
- Kelemahan atau kelelahan
Tanda-tanda pertama ini mungkin samar dan sulit dikenali sebagai Ebola.
Gejala Lanjut:
- Mual, muntah, diare, atau sakit perut
- Mata merah
- Nyeri dada
- Batuk atau sakit tenggorokan
- Penurunan berat badan yang parah
- Memar
- Pendarahan (biasanya dari mata)
- Pendarahan internal
Komplikasi Ebola:
Ebola dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Kegagalan organ
- Pendarahan hebat
- Penyakit kuning
- Kejang
- Koma
- Linglung
- Dalam banyak kasus, Ebola cukup berbahaya dan menyebabkan kematian.
Bagaimana Ebola Menyebar?
Para ilmuwan belum tahu persis dari mana virus Ebola berasal, tetapi mereka percaya kelelawar buah adalah inang yang paling mungkin.
Kelelawar yang membawa virus dapat memindahkannya ke hewan lain seperti kera dan monyet. Manusia dapat tertular Ebola melalui kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi.
Ketika manusia terinfeksi Ebola, mereka dapat menyebarkan virus melalui cairan tubuh mereka, seperti darah, muntah dan kotoran.
Ebola juga dapat menular melalui kontak seksual atau berbagi jarum. Beberapa penelitian telah menemukan pria yang telah pulih dari Ebola dapat menyebarkan virus melalui air mani mereka selama beberapa bulan setelah pemulihan.
Orang dengan Ebola tetap menular selama darah dan cairan tubuh mereka mengandung virus. Dalam beberapa kasus, kontak dengan tubuh jenazah seseorang yang memiliki Ebola juga dapat menularkan virus.
Vaksin
Para ilmuwan sedang berupaya mengembangkan vaksin untuk melindungi manusia terhadap Ebola. Satu vaksin eksperimental yang disebut rVSV-ZEBOV menunjukkan harapan dalam uji klinis yang melibatkan 11.841 orang di Guinea selama 2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara 5.837 peserta yang menerima vaksin, nol kasus Ebola tercatat 10 hari atau lebih setelah vaksinasi. Di sisi lain, 23 kasus Ebola dicatat 10 hari atau lebih setelah vaksinasi di antara mereka yang tidak menerima vaksin.
Vaksin lain yang disebut vaksin Ebola rekombinan adenovirus tipe-5, diuji dalam uji klinis fase 2 di Sierra Leone selama 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vaksin merangsang respons kekebalan dalam 28 hari. Respons ini menurun selama enam bulan setelah injeksi diberikan. Penelitian tentang vaksin ini masih dalam pengembangan.