Menghadapi AKB, Ridwan Kamil Minta Industri Beradaptasi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta industri beradaptasi sejalan diberlakukannya adaptasi kehidupan baru. (Ayobandung.com/Kavin Faza)
KATAPANG, AYOBANDUNG.COM -- Menghadapi adaptasi kehidupan baru (AKB), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap industri bisa melakukan adaptasi supaya bisa bertahan.
Pandemi Covid-19 membuat banyak industri terpukul karena permintaan merosot tajam.
AYO BACA: Jika Kasus Covid-19 Melonjak, Kota Bandung Akan PSBB Lagi?
AYO BACA: Wajib Tahu, Ini 6 Tanda Kekebalan Tubuh Melemah!
AYO BACA: Mudah Didapat, Ini Bahan-bahan Alami Tingkatkan Kekebalan Tubuh
Dia mencontohkan salah satu industri di Kawasan Katapang yang langsung beradaptasi dengan situasi. Semula industri tersebut memproduksi perlengkapan adventure, namun saat pandemi, industri beralih memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis.
"Dari semula membuat pelengkapan adventure, sekarang menghasilkan APD standar WHO," tutur Ridwan Kamil saat melakukan peninjauan pabrik Eiger di Katapang, Kabupaten Bandung, Rabu (3/6/2020).
APD merupakan kebutuhan mendesak selama pandemi. Bahkan Indonesia sempat kekurangan APD sehingga harus impor dari luar negeri.
ayo baca
Adaptasi yang dilakukan bukan hanya pada jenis produksi, tetapi juga terhadap hal lainnya. Ridwan Kamil mengatakan, APD yang dihasilkan dari pabrik tersebut juga menyesuaikan dengan kebutuhan lokal.
AYO BACA: Cara Buat Masker Anticorona Murah dan Ramah Lingkungan
AYO BACA: Bacaan Qunut Nazilah, Doa Menangkal Malapetaka
AYO BACA: Ini Bentuk Virus Corona Jika Diperbesar 2.600 Kali?
"Selama ini APD diimpor sehingga standar ukurannya juga seperti di luar negeri. Makanya banyak tenaga medis menggunakan APD dengan ukuran besar. Di sini, ukurannya telah disesuaikan dengan standar tubuh orang Indonesia," katanya.
Dia berharap industri lain bisa meniru berinovasi dan beradaptasi dengan keadaan supaya bisa bertahan sehingga kondisi ekonomi bisa segera pulih setelah pandemi Covid-19.
ayo baca
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/qsUX_L3m_0Y" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>
artikel terkait

Dokter Djundjunan Menangani Penyakit

5 Makanan yang Cocok untuk Diet dan Karantina saat Pandemi Corona

2 Pasien Negatif Virus Corona

2020 Gedung Sate Berusia 100 Tahun

3 Kios Hanyut di Sungai Cidurian

5 Efek Buruk Jika Terlalu Banyak Minum Teh
_thumb.jpg?w=93&h=60)
5 Olahan yang Cocok Dijadikan Sarapan

1000 Pohon dari 24 Jenis Pohon Buah Langka Ditanam di Cidadap