Pemkot Cirebon Mulai Kenalkan 'A New Normal Life'

Petugas menyosialisasikan ketentuan PSBB kepada pedagang di luar pengecualian yang bersikeras berjualan di sekitar PGC, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon. (istimewa)
CIREBON, AYOBANDUNG.COM -- Perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Cirebon disertai kampanye 'a new normal life' di tengah pandemi Covid-19. Pada PSBB Tahap 2, konsep 'a new normal life' yang disampaikan oleh Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis.
Ia menuturkan, sesungguhnya konsep 'a new normal life' berupa penerapan pola hidup sehat yang kembali digenjot. Kali ini, keberimbangan sektor ekonomi beroleh porsi atensi lebih besar. Otoritas penanganan Covid-19 Kota Cirebon berencana mengajukan PSBB Tahap 2 mulai 20 Mei 2020. Tahap 1 sendiri telah diterapkan pada 6-19 Mei 2020.
"Gugus Tugas Covid-19 Kota Cirebon memutuskan memperpanjang PSBB 14 hari ke depan, mulai 20 Mei 2020," kata Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis.
Perpanjangan PSBB didasarkan situasi di Jawa Barat sebagaimana hasil pengamatan Pemprov Jabar. Kota Cirebon termasuk zona kuning, namun dikerubungi sebagian daerah lain yang berzona merah.
AYO BACA : Saran untuk Hadapi New Normal
Azis menilai, kepatuhan publik selama PSBB 1 yang masih rendah, secara khusus menjadi pertimbangan pihaknya untuk lebih menekan penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Bila tidak ditekan melalui perpanjangan PSBB, dia mengaku khawatir Kota Cirebon akan menjadi zona merah.
Sejumlah upaya akan ditingkatkan pada PSBB 2, salah satunya menyosialisasikan konsep 'a new normal life'. Konsep ini sejatinya berupa penerapan pola hidup sehat, yang utamanya bentuk pencegahan terhadap Covid-19.
Dalam konsep ini, masyarakat akan dibuat semakin terbiasa dengan social/physical distancing (jaga jarak sosial/fisik), mengenakan masker kala beraktivitas, sering mencuci tangan dengan sabun dan cairan antiseptik lain, hingga lebih sering berada di rumah.
Azis memastikan, a new normal life akan terus disosialisasikan kepada masyarakat. Selama vaksin Covid-19 belum ditemukan, upaya-upaya itu dinilai yang terbaik untuk dilakukan saat ini.
ayo baca
AYO BACA : Hadapi 'New Normal', Pelaku Bisnis Wisata Diminta Tawarkan Destinasi Alternatif
"Akan terus disoalisasikan a new normal life dengan kebiasaan hidup sehat. Selamanya, karena hidup sehat lebik saat ini, vaksin Corona (koronavirus/Covid-19)-nya kan belum ditemukan," tegasnya.
Selain pola hidup sehat, pengetatan pula akan dilakukan terhadap pengendalian mobilitas orang di tingkat RT/RW. Dengan kata lain, penyekatan akan dilakukan mulai di tingkat terdasar di lingkungan masyarakat secara merata.
Migrasi orang di perbatasan Kota Cirebon pun akan dicegah di setiap check point. Sementara itu, Pemkot Cirebon pun mencoba mengendalikan keberimbangan kesehatan publik dengan sektor ekonomi yang telah mengundang situasi dilematis selama wabah Covid-19, terlebih kala PSBB diberlakukan.
Dalam formulasinya, setiap pusat belanja, baik pasar tradisional maupun pasar modern, akan semakin dirileksasi. Namun, para pengelola diberi syarat untuk disiplin menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
"Kami akan laksanakan kearifan lokal dengan merileksasi pasar dan pusat belanaja lain, dengan syarat disiplin menerapkan social distancing," tuturnya.
Azis mengancam, bila pelaku usaha tidak bisa mengendalikan pengunjung, pihaknya akan menjatuhkan sanksi berupa penutupan usaha hari itu juga. Penindakan akan dilakukan gugus penindakan, yang di antaranya berisi petugas Satpol PP, TNI, dan Polri. Perpanjangan PSBB di Kota Cirebon rencananya diberitahukan pihaknya hari ini kepada Pemprov Jabar.
<iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/YMNQKyEwCuQ" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture" allowfullscreen></iframe>
AYO BACA : Apa itu 'New Normal'?
ayo baca
artikel terkait

Peningkatan Fasilitas Pencegahan Covid-19 di Bandara Husein Sastr...

Simulasi Uji Klinis Vaksin Covid-19

Kondisi Pasar Haur Pancuh Setelah Ditutup
_thumb.png?w=93&h=60)
Apa itu PSBB?

Jalan Ir H Djuanda Lengang

Edukasi Pencegahan Virus Corona

Antisipasi Covid-19 di Bandara Husein Sastranegara

Geger Virus Corona Masuk 3 Daerah di Indonesia, Mana Saja?