Jangan Takut Olahraga Saat Perut Kosong, Ini Manfaatnya!

[Ilustrasi] Sejumlah warga saat berolahraga dengan menggunakan topi untuk menghindari teriknya matahari di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu (23/10/2019). (Ayobandung.com/Irfan Al-Faritsi)
JAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Sebuah penelitian menunjukkan bahwa olahraga saat perut kosong dapat membantu membakar lebih banyak lemak.
Selain itu, olahraga saat perut kosong menguntungkan bagi bahan bakar dalam jaringan adiposa yang baik untuk kesehatan dalam jangka panjang.
Kesimpulan itu didapat setelah para peneliti dari University of Bath di Inggris mempelajari sekelompok responden laki-laki yang kelebihan berat badan, yang diminta untuk berjalan selama 60 menit saat perut kosong dan pada kesempatan lain, dua jam setelah mengonsumsi sarapan tinggi kalori dan karbohidrat.
AYO BACA : Ini Resep Diet dan Olahraga dari Gal Gadot, Patut Dicoba!
Peneliti melihat efek olahraga setelah makan dan saat perut kosong pada ekspresi gen di jaringan adiposa (lemak).
"Setelah makan, jaringan adiposa sibuk menanggapi makanan dan pertarungan latihan. Pada saat ini tidak akan merangsang dan (menguntungkan) perubahan dalam jaringan adiposa," kata penulis studi Dylan Thompson dari University of Bath di Inggris dilansir Zeenews.
Hal itu berarti, kata dia, olahraga saat puasa (perut kosong) akan lebih menguntungkan dan bermanfaat bagi kesehatan dalam jangka panjang.
ayo baca
AYO BACA : 5 Olahraga Sederhana untuk Dilakukan Selama Karantina di Rumah
Tim peneliti mengambil beberapa sampel darah peserta setelah makan atau puasa dan setelah berolahraga. Para peneliti juga mengumpulkan sampel jaringan lemak segera sebelum atau satu jam setelah berjalan.
Ekspresi gen dalam jaringan adiposa berbeda secara signifikan dalam dua percobaan. Ekspresi dua gen, PDK4 dan HSL, meningkat ketika orang-orang yang berolahraga saat perut kosong dan akan menurun ketika mereka makan sebelum berolahraga.
Kenaikan PDK4 menunjukkan bahwa lemak yang tersimpan digunakan untuk bahan bakar metabolisme selama latihan. HSL biasanya meningkat ketika jaringan adiposa disimpan sebagai energi untuk mendukung peningkatan aktivitas, seperti selama latihan.
Hasil ini memperkuat pandangan bahwa jaringan adiposa sering menghadapi tantangan. "Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa makan sebelum latihan akut mempengaruhi pasca-latihan jaringan ekspresi gen adiposa," kata studi tersebut. Studi ini sendiri dipublikasikan dalam American Journal of Physiology - Endocrinology and Metabolism.
ayo baca
AYO BACA : Ini Durasi dan Jenis Olahraga yang Disarankan saat Puasa
Berita ini merupakan hasil kerja sama antara Ayo Media Network dan Suara.com.
Isi tulisan di luar tanggung jawab Ayo Media Network.
artikel terkait

Dokter Djundjunan Menangani Penyakit

5 Makanan yang Cocok untuk Diet dan Karantina saat Pandemi Corona

2 Pasien Negatif Virus Corona

2020 Gedung Sate Berusia 100 Tahun

3 Kios Hanyut di Sungai Cidurian
![[Info Grafis] 11 Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak](https://cdn.ayobandung.com/images-bandung/post/articles/2020/01/08/75744/11_cara_menjaga_kesehatan_mental_anak_thumb.jpg?w=93&h=60)
[Info Grafis] 11 Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak

5 Efek Buruk Jika Terlalu Banyak Minum Teh
_thumb.jpg?w=93&h=60)
5 Olahan yang Cocok Dijadikan Sarapan